Header Ads


Istri Disetubuhi Pacar Anak Saat Sedang Kesepian Part7


“Panas sekali sperma tukang ojek ini…” batin Naya.

Untuk beberapa saat, kedua insan ini menghentikan segala aktifitasnya. Mereka saling tindih dengan nafas yang putus-putus. Naya yang merasa bahagia akan efek euforia orgasme hanya bisa tersenyum mendengar gombalan tukang ojek ini.

Orgasme kali ini benar-benar terasa begitu dahsyat, bahkan walau sudah 5 menit orgasme, vaginanya masih terasa berdenyut hebat. Vaginanya masih terasa kesemutan.

“Tante… kalo Udin mau ngentotin lagi… Tante masih kuat?” bisik Udin sambil mengecupi pipi ibu satu anak ini.

“Emangnya titit kamu masih bisa bangun lagi, Din?” tanya Naya heran.

“Kontol tante… Bukan titit… titit mah punya anak kecil… kalo punya Udin namanya kontol.” koreksi Udin.

“Eh, iya… kontol…” ujar Naya langsung mengoreksi kalimatnya.

Udin hanya tersenyum melihat ibu kekasihnya ini pasrah menerima semua perlakuannya. “Bisa donkm tante…” jawab Udin enteng sambil mulai menggerak-gerakkan batang penis panjangnya yang masih menancap erat di vagina Naya.

Naya langsung merintih lirih begitu merasakan penis lembek Udin yang mulai bergerak keluar masuk lagi.

“Gimana rasanya kontol Udin, Tan…? Enak nggak?” tanya Udin sembari terus menggerak-gerakkan penisnya maju mundur.

Naya mengangguk.

Merasa reaksi Naya kurang menggemaskan, Udin kembali bertanya. “Gimana, Tan? Jawab donk, gimana rasanya?”

“Enak, Din… Enak…”

“Yakin bener-bener enak…?” goda Udin lagi.

“Iya, Din… Bener-bener enak…”

“Enak mana ama kontol suami tante?”

DEG…!!!

Tiba-tiba Naya kembali teringat akan suaminya yang saat ini sedang tak ada di rumah. Suami tercinta yang saat ini sedang Naya dustai. Suami setia yang yang saat ini sedang Naya selingkuhi.

“HAP…!!!” Udin tiba-tiba sambil mencaplok payudara bulat Naya.

“Ooouugghh…” seolah terkaget akan perselingkuhan yang belum terselesaikan ini. Naya segera tersadar.

“Enak mana, Tan?” tanya Udin lagi sambil memilin-milin putting payudara Naya yang bebas. “Enak kontol Udin atau enak kontol suami tante…?”

 Agen Poker

Perlahan namun pasti, birahi Naya yang baru saja terpuaskan oleh persetubuhannya dengan tukang ojek ini meninggi, seiring jilatan lidah kasar Udin di payudara Naya. Perlahan namun pasti, vagina yang masih saja berkedut dahsyat karena orgasme, mulai melelehkan lendir kewanitaanya karena goyangan penis lembek udin yang keluar masuk. Perlahan namun pasti, Naya mulai menikmati perselingkuhan kilatnya ini. Dan perlahan namun pasti, sensasi nikmat penis Loddy, tergantikan oleh batang panjang menyeramkan milik Udin. Hingga pada akhirnya, air mata Naya menetes ketika menjawab pertanyaan Udin barusan.

“Kontolmu, Din…” jawab Naya sambil menatap tajam sosok pria yang sedang menyetubuhinya itu.

“Kenapa, Tan…? Udin nggak denger…”

“ENAKAN KONTOLMU, DIN…!!!”

“Hehehehe… makasih ya, Tan… memek tante juga enak banget…”

“Maafkan adek, mas…” batin Naya. “Adek tak bisa menjaga kesucian pernikahan ini. Adek tak tahu harus melakukan apa guna mencegah perselingkuhan nikmat ini…”

Naya tahu, jika apa yang ia lakukan malam ini adalah sebuah kesalahan. Naya juga tahu jika tak sepantasnya ia bercinta dengan pacar putrinya. Namun satu hal yang tak bisa Naya pungkiri.

Persetubuhan yang baru mereka lakukan belasan menit dengan tukang ojek ini, jauh lebih nikmat daripada persetubuhan yang ia lakukan belasan tahun dengan suami tercintanya.

“Tante, coba deh tante sepongin kontol Udin…” mendadak, tukang ojek yang sedang menggerakkan pinggangnya maju mundur, mencabut batang penis panjangnya dan menyodorkan pada mulut Naya.

“ASTAGA. BESAR SEKALI, DIN…” bisik Naya histeris sambil menutup mulutnya. Naya tahu jika Udin memiliki penis yang sangat besar, namun Naya tak tahu jika penisnya sebesar itu.

Selama ini, yang Naya tahu tentang penis udin hanyalah dari photo-photo yang ada di laptop Mitha. Namun hal itu sangatlah berbeda, karena setelah mengetahui bagaimana kondisi batang kelamin yang menjuntai panjang dari selangkangan tukang ojek langganannya itu, Naya baru sadar, jika penis Udin yang sebenarnya jauh lebih besar daripada photo yang ada di laptop putrinya.

Penis udin yang walau belum ereksi sepenuhnya, sudah membengkak sebesar pergelangan tangan Naya. Penis itu terlihat begitu menyeramkan dengan ditambah oleh urat-urat hitam yang tumbuh di sekujur batang penisnya.

“GILA! Ternyata aku baru saja disetubuhi oleh botol air mineral…” ujar Naya dalam hati. “Pantesan, penis ini tadi terasa begitu menyakitkan…” Jemari lentik Naya perlahan mulai menyentuh batang penis Udin yang menggelantung lemas. Dengan seksama, Naya memeriksa batang raksasa milik pacar putrinya.

“Tititmu kok bisa besar sekali sih, Din? Mana Hitam sekali…” tanya Naya sambil berulang kali membalik-balik batang hitam yang berlumuran lendir vaginanya itu.

“Kontol, tante… Kontol… bukan titit.” koreksi Udin lagi.

“Eh, iya… Kontol…”

“Gak tahu, Tan… dari lahir kontol Udin emang udah seperti ini…”

Iseng, Naya tiba-tiba ingin mengurut batang penis panjang yang ada di hadapannya. Dan begitu diurut, dari lubang kepala penis Udin, ternyata masih ada beberapa tetes sperma yang muncrat. Mengenai mulut serta hidung Naya.

“Hahahahahaha…” melihat Naya terkaget-kaget, mendadak Udin tertawa.

“Masih ada aja, Din, pejuhmu…”

“Iya donk… Udiiinnn…” bangga ojek kampung sialan itu.

Wajar memang jika Udin berbangga ria akan kehebatan batang kejantanannya itu. Karena walau Naya tak pernah tidur dengan lelaki lain, seorang pria akan merasa begitu hebat jika ada wanita yang memuji kemampuannya di atas ranjang.

Mendengar Udin yang masih berbangga ria, entah mendapat semangat dan dorongan darimana, Naya mendadak merasa ingin mengetahui sebatas apa kemampuan dirinya dalam memuaskan lelaki.

“Din, boleh nggak…?” tanya Naya malu-malu.

“Pengen apa ya, Tan?”

“Hmm, Tante pengen…”

“Pengen apa, Tantekuuu…?”

“Tante pengen sepongin kontol panjangmu…”

“Hahahaha… idih, tante… kok sekarang kamu nakal sih…?”

Sekarang, Naya, ibu satu anak ini merasa seperti kembali ke masa beberapa tahun silam. Masa dimana dia dan suaminya sedang akan melakukan malam pertama. Masa pacaran ketika pernikahan baru saja akan dimulai. Masa dimana seks terasa serba malu-malu. Namun bedanya, di hadapan naya bukanlah Loddy suaminya. Melainkan Udin, ojek kampung yang beberapa saat lalu sangat ia benci.


No comments