Header Ads


Ngentot Dengan Istri Kyai Yang Bohai Part 2



“Ooohh sayang kamu buas sekali hmm , tante suka yang begini, oohh , genjot terus mm”

“Uuhh tante nikmat tante , mm tante cantik sekali oohh… Oooh enaknya ngentotin isteri pak Kiayi ” Aku mulai meracau nikmat

“Kamu senang susu tante yah?” Ooohh sedoot teruus susu tantee aahh , panjang sekali peler kamu oohh, Didii , aahh” Jeritannya semakin keras dan panjang, denyutan vaginanya semakin terasa menjepit batang penisku yang semakin terasa keras dan tegang

“Di ?”, dengusannya turun naik
“Yah uuhh ada apa tante ?”
“Kamu bener-bener hebat sayang , oowww , uuhh , tan , tante , mau keluar hampiirr , aahh ”, gerakan pinggulnya yang liar itu semakin tak karuan, tak terasa sudah lima belas menit kami berkutat

“Ooohh memang enaak Nyai, oohh , Tante Fifi Tante Fifi, oohh , tante, oohh , nikmat sekali tante memekmu, oohh ” aku bahkan tak mengerti apa maksud kata ‘keluar’ itu

Aku hanya peduli pada diriku, kenikmatan yang baru pertama kali kurasakan seumur hidup Tak kuhiraukan tubuh isteri pak Kiayi yang menegang keras berkejat-kejat, kuku-kuku tangannya mencengkeram punggungku, pahanya menjepit keras pinggangku yang sedang asyik turun naik itu,

“Aaahh , Di , dii , tante ke luaarr laagii , aahh”, vagina Tante Fifi terasa berdenyut keras sekali, seperti memijit batangan penisku dan uuhh ia menggigit pundakku sampai kemerahan

Kepala penisku seperti tersiram cairan hangat di dalam liang rahimnya

“Agggh Oooh ampuuuun enak Di penis besarmu”

Sesaat kemudian ia lemas lagi Tak kusangka isteri seorang Kiayi, wanita yang kuanggap alim dan terpelajar saat kusetubuhi bisa menjadi liar bagai penari erotis, tubuhnya meliuk liuk saat mencapai orgasme

“Tante capek’
“Maaf tante kalau saya keterlaluan ”
“Mmm , nggak begitu Di, yang ini namanya tante orgasme, bukan kamu yang salah kok, justru kamu hebat sekali , ah, ntar kamu tahu sendiri deh , kamu tunggu semenit aja yah, uuhh hebat”

Aku tak tahu harus bilang apa, penisku masih menancap di liang kemaluannya

“Kamu peluk tante dong, mm”
“Ahh tante, saya boleh lanjutin nggak sih?”
“Boleh, asal kamu jangan goyang dulu, tunggu sampai tante bangkit lagi, sebentaar aja Mainin susu tante saja ya”

“Baik tante ”

“Kau tak sabar ingin cepat-cepat merasakan nikmatnya ‘keluar’ seperti Tante ya ”

Ia masih diam saja sambil memandangiku yang sibuk sendiri dengan puting susu itu Beberapa saat kemudian kurasakan liang vaginanya kembali bereaksi, pinggulnya ia gerakkan

“Di ?”
“Ya tante?”
“Sekarang tante mau puasin kamu, kasih tante yang di atas ya, sayang , mmhh, pintar”
Posisi kami berbalik Kini isteri pak Kiayi menunggangi tubuhku Perlahan tangannya kembali menuntun batang penisku yang masih tegang itu memasuki liang kenikmatannya, dan uuhh terasa lebih masuk

Tante Fifi mulai bergoyang perlahan, payudaranya tampak lebih besar dan semakin menantang dalam posisi ini Tante Fifi berjongkok di atas pinggangku menaik-turunkan pantatnya, terlihat jelas bagaimana penisku keluar masuk liang vaginanya yang terlihat penuh sesak, sampai bibir kemaluan itu terlihat sangat kencang

“Ooohh enaak tante , ooh Tante Fifi , ooh Nyai , oo , hmm, enaak sekali , oohh memek enak” Kedua buah payudara itu seperti berayun keras mengikuti irama turun naiknya tubuh isteri pak Kiayi itu

“Remees susu tante sayang, oohh , yaahh , pintar kamu , oohh , tante nggak percaya kamu bisa seperti ini, oohh , pintar kamu Didi oohh , ganjal kepalamu dengan bantal ini sayang”, Tante Fifi meraih bantal yang ada di samping kirinya dan memberikannya padaku

“Maksud tante supaya aku bisa , crup , crup ”, mulutku menerkam puting payudaranya
“Yaahh sedot susu tante lagi sayang , mm , yak begitu teruus yang kiri sayang oohh”
Tante Fifi menundukkan badan agar kedua buah dadanya terjangkau mulutku Decak becek pertemuan pangkal paha kami semakin terdengar seperti tetesan air, liang vaginanya semakin licin saja Entah sudah berapa puluh cc cairan kelamin isteri pak Kiayi yang meluber membasahi dinding vaginanya Tiba-tiba aku teringat adegan filn porno yang dulu pernah kulihat,

“Yap , doggie style!” batinku berteriak kegirangan, mendadak aku menahan goyangan Tante Fifi yang tengah asyik

“Huuhh , oohh ada apa sayang?”, nafasnya tersenggal
“Saya mau pakai gaya yang ada di film, tante”
“Gaya yang mana, yah ,?”
“Yang dari belakang tante harus nungging”
“Hmm , tante ngerti , boleh”, katanya singkat lalu melepaskan gigitan vaginanya pada penisku

“Yang ini maksud kamu?”, isteri pak Kiayi itu menungging tepat di depanku yang masih terduduk

“Iya Nyai ini namanya anjing kawin ”

Hmm lezatnya, pantat Tante Fifi yang besar itu kuremas-remas dan belahan bibir vaginanya yang memerah membuat nafsuku memuncak, aku langsung mengambil posisi dan tanpa permisi lagi menyusupkan penisku dari belakang Kupegangi pinggangnya, sebelah lagi tanganku meraih buah dada besarnya

“Ooohh , ngg , Agggh yang ini hebaat Di , oohh, genjot yang keras sayang, oohh , tambah keras lagi ,”

“Uuuhh… Enak ya Nyai? Aku suka ngentot sama Nyai ayo tante jalang goyangin dong pantatnya ”

“Oooooh Di setubuhi aku sesuka hatimu, tante suka Di ”

Kata-kata kotor Didi membuat isteri pak Kiayi itu kian terangsang hebat ia goyangkan pantatnya mengikuti irama tusukan penis yang menerobos liang vaginanya Kepalanya menggeleng keras ke sana ke mari, aku rasa Tante Fifi sedang berusaha menikmati gaya ini dengan semaksimal mungkin Teriakannyapun makin ngawur

“Ooohh , jangan lama-lama lagi sayang tante mau keluar lagi ooh ” aku menghentikan gerakan dan mencabut penisku

“Baik tante sekarang , mm, coba tante berbaring menghadap ke samping, kita selesaikan dengan gaya ini”

“Kamu sudah mulai pintar sayang mmhh”, Tante Fifi mengecup bibirku

Perintahku pun diturutinya, ia seperti tahu apa yang aku inginkan Ia menghempaskan badannya kembali dan berbaring menghadap ke samping, sebelah kakinya terangkat dan mengangkang, aku segera menempatkan pinggangku di antaranya Buah penisku bersiap lagi

“Aaahh tante , uuhh , nikmat sekali, oohh , Nyai sekarang, oohh , saya nggak tahan Nyai , enaak , oohh”

“Tante juga Didi , Didi , Didi sayaangg, oohh , keluaar samaan sayaang ooh” kami berdua berteriak panjang, badanku terasa bergetar, ada sebentuk energi yang maha dahsyat berjalan cepat melalui tubuhku mengarah ke bawah perut dan,

“Craat , cratt , craatt , cratt”, entah berapa kali penisku menyemburkan cairan kental ke dalam rahim isteri pak Kiayi yang tampak juga mengalami hal yang sama, selangkangan kami saling menggenjot keras

Tangan Tante Fifi meremas sprei dan menariknya keras, bibirnya ia gigit sendiri Matanya terpejam seperti merasakan sesuatu yang sangat hebat, tubuhnya berkejat kejat isteri pak Kiayi itu mengerang seperti anak kucing


Beberapa menit setelah itu kami berdua terkapar lemas, Tante Fifi memelukku erat, sesekali ia mencium mesra Tanganku tampaknya masih senang membelai lembut buah dada Tante Fifi Kupintir-pintir putingnya yang kini mulai lembek Mataku memandangi wajah manis perempuan paruh baya itu, meski umurnya sudah berkepala empat namun aku masih sangat bernafsu melihatnya Wajahnya masih menampakkan kecantikan dan keanggunannya

Meski mulai tampak kerutan kecil di leher wanita itu tapi , aah, persetan dengan itu semua, Tante Fifi adalah wanita pertama yang memperkenalkan aku pada kenikmatan seksual Bahkan dibanding Devi, Rani, Shinta dan teman sekelasku yang lain, perempuan paruh baya ini jauh lebih menarik

“Tante nggak nyangka kamu bisa sekuat ini, Di ”
“Hmm ”
“Betul ini baru yang pertama kali kamu lakukan?”
“Iya tante ”
“Nggak pernah sama pacar kamu?”
“Nggak punya tante ”
“Yang bener aja ah”
“Iya bener, nggak bohong kok, tante , tante nggak kapok kan ngajarin saya yang beginian?”
“Ya ampuun ” Ia mencubit genit, “Masa sih tante mau ngelepasin kamu yang hebat gini, tahu nggak Di, suami tante nggak ada apa-apanya dibanding kamu ”

“Maksud tante?”

“Pak Fuad itu kalau main paling lama tiga menit , lha kamu? Tante sudah keluar beberapa kali kamu belum juga, apa nggak hebat namanya”

“Ngaak tahu deh tante, mungkin karena baru pertama ini sih ”

“Tapi menurut tante kamu emang punya bakat alam, lho? Buktinya baru pertama begini saja kamu sudah sekuat itu, apalagi kalau sudah pengalaman nanti , pasti tante kamu bikin KO , lebih dari yang tadi”

“Terima kasih tante ”
“Untuk?”
“Untuk yang tadi… Karena saya bisa ngentotin Nyai, saya sudah lama mengkhayali Nyai sambil beronani dan malam ini saya puas sekali bisa menyetubuhi isteri pak Kiayi yang cantik ini he heee ”

“Tante yang terima kasih sama kamu , kamu yang pertama membuat tante merasa seperti ini”

“Saya nggak ngerti ”

“Di , dua puluh tahun lebih sudah usia perkawinan tante dengan Pak Fuad tak pernah sedetikpun tante menikmati hubungan badan yang sehebat ini Suami tante adalah tipe lelaki egois yang menyenangkan dirinya saja

Tante benar-benar telah dilecehkannya Belakangan tante berusaha memberontak, rupanya dia sudah mulai bosan dengan tubuh tante dan seperti rekannya yang lain sesama Kiayi, ia menyimpan beberapa wanita sebagai isteri kedua untuk melampiaskan nafsu seksnya

Tante tahu semua itu dan tante nggak perlu cerita lebih panjang lebar karena pasti kamu sudah sering mendengar pertengkaran tante”, Suaranya mendadak serius, tanganku memeluk tubuhnya yang masih telanjang

Ada sebersit rasa simpati mendengar ceritanya yang polos itu, betapa bodohnya lelaki bernama Kiayi Fuad itu punya perempuan secantik dan senikmat ini di biarkan merana. Tante Fifi terpejam begitu tanganku menyentuh permukaan buah dadanya, merayap perlahan menyusuri kelembutan bukit indah itu menuju puncak dan,

Mmm aku memintir putingnya yang coklat kemerahan itu

“Agggh?” telapak tanganku mulai lagi, meremasnya satu persatu,

“Hmm”, dengan sebelah tangannya ia meraih penisku yang mulai tegang, jari telunjuk Tante Fifi mengurut tepat di leher bawah kepala penisku, semakin tegang saja, shitt , aku nggak bisa bersuara Aku tak tahan dan beranjak turun dari tempat tidur itu dan langsung berjongkok tepat di depan pahanya di pinggiran tempat tidur, menguak sepasang paha montok dan putih itu ke arah berlawanan

“Mmmhh , aahh , oh nggak, , uuhh” lidahku langsung mendarat di permukaan segitiga terlarang itu

“Ssshh yaa , enakk ?,

Lidahku kian mengganas, kelentit sebesar biji kacang itu sengaja kusentuh

“Mmm fuuhh , Tante akan layani kamu sampai kita berdua nggak kuat lagi Kamu boleh lakukan apa saja Puaskan diri kamu sayang aahh”, aku tak mempedulikan kata-katanya, lidahku sibuk di daerah selangkangannya

Malam itu benar-benar surga bagi kami, permainan demi permainan dengan segala macam gaya kami lakukan Di karpet, sampai sekitar pukul tiga dini hari Kami sama-sama bernafsu, aku tak ingat lagi berapa kali kami melakukannya

Seingatku disetiap akhir permainan, kami selalu berteriak panjang Benar-benar malam yang penuh kenikmatan Aku terbangun sekitar jam 11 siang, badanku masih terasa sedikit pegal Tante Fifi sudah tidak ada di sampingku

“Tante ?” panggilku setengah berteriak, tak ada jawaban dari istri pak Kiayi yang semalam suntuk kutiduri itu

Aku beranjak dari tempat tidur dan memasang celana pendek, sprei dan bantal-bantal di atas tempat tidur itu berantakan, di banyak tempat ada bercak-bercak bekas cairan kelamin kami berdua Aku keluar kamar dan menemukan secarik kertas berisi tulisan tangan Tante Fifi, ternyata ia harus ke tempat ke sekolah tempat ia mengajar karena ada yang harus dikerjakan

“Hmm , padahal kalau main baru bangun tidur pastilah nikmat sekali”, pikiranku ngeres lagi

Aku kembali ke kamar Tante Fifi yang berantakan oleh kami semalam, lalu dengan cekatan aku melepas semua sprei dan selimut penuh bercak itu Kumasukkan ke mesin cuci Tiga puluh menit kemudian kamar dan ruang kerja pak Kiayi kubuat rapi kembali Siap untuk kami pakai main lagi

“Shit… ! Aku lupa sekolah , ampuun gimana nih”,

Sejenak aku berpikir dan segera kutelepon Tante Fifi

“Selamat pagi?”, suara operator
“Ya Pagi , Bu Fifi ada?”
“Dari siapa, pak?”
“Bilang dari Sonny, anaknya ”
“Oh Mas sonny”
“Huh dasar sok akrab”, umpatku dalam hati
“Saya, Tante ”
“Eh kamu sayang , gimana? mau lagi? Sabar ya, tungguin tante ”
“Bukan begitu tante , tapi saya jadi telat bangun , nggak bisa masuk sekolah”
“Oooh gampang , ntar tante yang telepon Pak Yogi, kepala sekolah kamu itu , tante bilang kamu sakit yah?”

“Nggak ah tante, ntar jadi sakit beneran ”
“Tapi emang benar kan kamu sakit , sakit , sakit anu! Nah lo!”
“Aaah, tante , tapi bener nih tante tolong sekolah saya di telepon yah?”
“Iya , iya , eh.. Di , kamu kepingin lagi nggak ”
“Tante genit”
“Nggak mau? Awas lho Tante cari orang lain ”
“Ah Tante, ya mau dong , semalam nikmat yah, tante ”
“Kamu hebat!”
“Tante juga , nanti pulang jam berapa?”
“Tunggu aja , sudah makan kamu?”
“Belum, tante sudah?”
“Sudah , mm, kalau gitu kamu tunggu aja di rumah, tante pesan catering untuk kamu , biar nanti kamu kuat lagi”

“Tante bisa aja , makasih tante ”
“Sama-sama, sayang , sampai nanti ya, daahh”
“Daah, tante”
Tak sampai sepuluh menit seorang delivery service datang membawa makanan

“Ini dari, Bu Fifi, Mas talong ditandatangan Payment-nya sudah sama Bu Fifi”
“Makasih, mang ”
“Sama-sama, permisi ”
Aku langsung membawanya ke dalam dan menyantapnya di depan pesawat TV, sambil melanjutkan nonton film porno, untuk menambah pengalaman Makanan kiriman Tante Fifi memang semua berprotein tinggi Aku tahu benar maksudnya Belum lagi minuman energi yang juga dipesannya untukku

Rupanya istri pak Kiayi itu benar-benar menikmati permainan seks kami semalam, eh aku juga lho , kan baru pertama Sambil terus makan dan menyaksikan film itu aku membayangkan tubuh dan wajah Tante Fifi bermain bersamaku Penisku terasa pegal-pegal dibuatnya Huh , aku mematikan TV dan menuju kamarku

“Lebih baik tidur dan menyiapkan tenaga ”, aku bergumam sendiri dalam kamar

Sambil membaca buku pelajaran favorit, aku mencoba melupakan pikiran-pikiran tadi Lama-kelamaan akupun tertidur Jam menunjukkan pukul 12 45. Sore harinya aku terbangun oleh kecupan bibir Tante Fifi yang ternyata sudah ada di sampingku

“Huuaah , jam berapa sekarang tante?”

“Hmm , jam lima, tante dari tadi juga sudah tidur di sini, sayang kamu tidur terlalu lelap Tante sempat tidur kurang lebih dua jam sejak tante pulang tadi, gimana, kamu sudah pulih ”

“Sudah dong tante, empat jam lebih tidur masa sih nggak seger ”, kami saling berciuman mesra,

“Crup , crup”, lidah kami bermain di mulutnya

“Eh , tante mau jajan dulu ah , sambil minum teh, yuuk di taman Tadi tante pesan di Dunkin , ada donat kesukaan kamu”, ia bangun dan ngeloyor keluar kamar

“Uh , Tante Fifi ”, gumamku pelan melihat bahenolnya tubuh kini terbungkus terusan sutra transparan tanpa lengan


Bayangan CD dan BH-nya tampak jelas Aku masih senang bermalas-malasan di tempat tidur itu, pikiranku rasanya tak pernah bisa lepas dari bayangan tubuhnya Beberapa saat saja penisku sudah tampak tegang dan berdiri, dasar pemula! Sejak sering tegang melihat tubuh Tante Fifi sebulan belakangan ini, aku memang jarang memakai celana dalam ketika di rumah agar penisku bisa lebih leluasa kalau berdiri seperti ini

“Hmm, tante Fifi , aahh Nyai yang cantik” desahku sambil menggenggam sendiri penisku, aneh , aku membayangkan orang yang sudah jelas bisa kutiduri saat itu juga, tak tahulah , rasanya aku gila!

Tanganku mengocok-ngocok sendiri hingga kini penis besar dan panjang itu benar-benar tegak dan tampak perkasa sekali Aku terus membayangkan bagaimana semalam kepala penis ini menembus dan melesak keluar masuk vagina Tante Fifi Kutengok ke sana ke mari

“Tante ”, panggilku

“Di dapur, sayang”, sahutnya setengah berteriak, aku bergegas ke situ, kulihat ia sedang menghangatkan donat di microwave

Dan , uuhh, tubuh yang semalam kunikmati itu, dari arah belakang , bayangan BH dan celana dalam putih di balik gaun sutranya yang tipis membuatku berkali-kali menelan ludah

“Uuuhh tante , sayang”, tak sanggup lagi rasanya aku menahan birahiku, kupeluk ia dari belakang, sendok yang ada di tangannya terjatuh, penisku yang sudah tegang kutempelkan erat di belahan pantatnya

“Aduuhh , Didi nakal kamu ah ” ia melirikku dengan pandangan menggoda

Aku semakin berani, tangan kananku meraih buah dada Tante Fifi dari celah gaun di bawah ketiaknya Lalu tangan kiriku merayap dari arah bawah, paha yang halus putih mulus itu terus ke arah gundukan kemaluannya yang masih berlapis celana dalam Telunjuk dan jari tengahku langsung menekan, mengusap-usap dan mencubit kecil bibir kemaluannya

“Ehhmm , nngg , aahh , nakaal, Didi”

“Tante , tante, saya nggak tahan ngeliat tante , saya bayangin tubuh tante terus dari tadi pagi”

Tangan kiriku menarik ujung celana dalam itu turun, ia mengangkat kakinya satu persatu dan terlepaslah celana dalamnya yang putih Kutarik cup BH-nya ke atas hingga tangan kananku kini bebas mengelus dan meremas buah dadanya

Dengan gerak cepat kulorotkan pula celana dalam yang kupakai lalu bergegas tangan kiriku menyingkap gaun sutranya ke atas Kudorong tubuh isteri pak Kiayi itu sampai ia menunduk dan terlihatlah dengan jelas celah vaginanya yang masih tampak tertutup rapat Aku berjongkok tepat di belakangnya

“Idiihh, Didi Tante mau diapain nih ”, katanya genit

Lidahku menjulur ke arah vaginanya Aroma daerah kemaluan itu merebak ke hidungku, semakin membuatku tak sabar dan ,

“Huuhh , srup , srup , srup”, sekali terkam bibir vagina sebelah bawah itu sudah tersedot habis dalam mulutku

“Aaahh , Didi , enaakk ”, jerit perempuan setengah baya itu, tangannya berpegang di pinggiran meja dapur

“Aaawww , gelii”, kugigit pantatnya

Uuh, bongkahan pantat inilah yang paling mengundang birahiku saat melihatnya untuk pertama kali Mulus dan putih, besar menggelembung dan montok

Lima menit kemudian aku berdiri lagi setelah puas membasahi bibir vaginanya dengan lidahku Kedua tanganku menahan gerakan pinggulnya dari belakang, gaun itu masih tersingkap ke atas, tertahan jari-jari tanganku yang mencengkeram pinggulnya Dan hmm, kuhunjamkan penis besar dan tegang itu tepat dari arah belakang,

“Sreep , Bleess”, langsung menggenjot keluar masuk vagina Tante Fifi
“Aaahh , Didi , enaak , huuhh tante senang yang ini oohh ”
“Enak kan tante , hmm , oohh , agak tegak tante biar susunya , yaakk ooh enaakk”
“Yaahh , tusuk yang keras , hmm , tante nggak pernah gini sebelumnya , oohh enaakk pintarnya kamu sayaang , oohh enaak , terus , terus yah tarik dorong keeraass , aahh , kamu yang pertama giniin tante, Di , oohh , sshh ”, hanya sekitar tiga menit ia bertahan dan,

“Hoohh , tante , mauu , keluar , sekarang , ooh hh , sekarang Di, aahh ”

Vaginanya menjepit keras, badannya tegang dengan kepala yang bergoyang keras ke kiri dan ke kanan

Aku tak mempedulikannya, memang sejenak kuberi ia waktu menarik nafas panjang Aku membiarkan penisku yang masih tegang itu menancap di dalam Ia masih menungging kelelahan

“Balik Nyai ”, pintaku sambil melepaskan gigitan di kemaluannya
“Apalagi, sayang , ya ampun tante nggak kuat , aahh”
Aku meraih sebuah kursi Ia mengira aku akan menyuruhnya duduk,

“Eiih bukan tante, sekarang tante nyender di dinding, kaki kiri tante naik di kursi ini ”
“Ampuun, Didi , tante mau diapain sayang ”, ia menurut saja
Woow! Kudapatkan posisi itu, selangkangan itu siap dimasuki dari depan sambil berdiri, posisi ini yang membuatku bernafsu

“Sekarang Nyai sayang , yaahh ”, aku menusukkan penisku dari arah depannya, penisku masuk dengan lancar

Tanganku meremas kedua susunya sedangkan mulut kami saling mengecup

“Mmmhh , hhmm ”, ia berusaha menahan kenikmatan itu namun mulutnya tertutup erat oleh bibirku

Hmm, di samping kanan kami ada cermin seukuran tubuh Tampak pantatku menghantam keras ke arah selangkangannya Penisku terlihat jelas keluar masuk vaginanya Payudaranya yang tergencet dada dan tanganku semakin membuatku bernafsu

“Cek , cek , cek”, gemercik suara kemaluan kami yang bermain di bawah sana

Kulepaskan kecupanku setelah tampak tanda-tanda ia menikmatinya

“Uuuhh hebaat , kamu sayang , aduuh mati tante , aahh enaak mati aku Di, oohh , ayo keluarin sayang , aahh entotin tante yang kuat Aggggh , sudah mau sampai lagi niih aahh ” wajahnya tampak tegang lagi, pipinya seperti biasa, merah, sebagai tanda ia segera akan orgasme lagi Cerita Sex 2015

“Ayooo nikmati Nyai kontol besarku Goyangin dong Nyai pantatnya, duh enaknya ngentot sama Nyai

Kupaksakan diriku meraih klimaks itu bersamaan dengannya Aku agaknya berhasil, perlahan tapi pasti kami kemudian saling mendekap erat sambil saling berteriak keras

“Aaahh , tante keluaar ”
“Saya juga Nyai huuhh , nikmat , nikmat , oohh , Nyai Fifi , aahh”, dan penisku,
“Crat , crat , crat , seer”, menyemprotkan cairannya sekitar lima enam kali di dalam liang vagina isteri pak Kiayi yang juga tampak menikmati orgasmenya untuk kedua kali

“Huuhh , capeekk , sayang” ia melepaskan pelukannya dan penisku yang masih menancap itu

Hmm, kulihat ada cairan yang mengalir di pahanya bagian dalam, ada yang menetes di lantai

“Mau di lap Nyai?”, aku menawarkan tissue

“Nggak sayang , tante senang, kok Tante bahagia , yang mengalir itu sperma kamu dan cairan kelamin tante sendiri Tante ingin menikmati terus rasa penismu ”, ia berkata begitu sambil memberiku sebuah ciuman

“Hmm , Tante Fifi ”, Kuperbaiki letak BH dan rambutnya yang acak-acakan, kemudian ia kembali menyiapkan jajanan yang sempat terhenti oleh ulah nakalku.

Aku kembali ke kamar dan keluar lagi setelah mengenakan baju kaos Tante Fifi telah menunggu di taman belakang rumahnya yang sangat luas, kira-kira sekitar 25 m persegi. Kami duduk santai berdua sambil bercanda menikmati suasana di pinggiran sebuah danau buatan Sesekali kami berciuman mesra seperti pengantin baru yang lagi haus kemesraan

Jadilah dua minggu kepergian pak Kiayi Fuad itu surga dunia bagiku dan Nyai Fifi Kami melakukannya setiap hari, rata-rata empat sampai lima kali sehari! END


No comments