Header Ads


Istri Disetubuhi Pacar Anak Saat Sedang Kesepian Part3


Naya merasa begitu frustasi, dan berpikir untuk segera menelpon Lody. Namun, kembali, ia mengurungkan niatnya. Ia tak ingin membuat suaminya itu khawatir akan apa yang terjadi kepada putri satu-satunya tersebut.

Dengan langkah gontai dan pikiran kalut, Naya berjalan kearah dapur dan membuat makan malam. Dua porsi besar spageti bakso dan dua gelas orange jus, satu untuk dirinya, dan satu untuk Mitha.

Sejahat-jahatnya ibu, Naya tak tega juga melihat putrinya hanya meringkuk di sudut tempat tidurnya. “Mitha, nih makan malamnya udah mami siapin, yuk kita makan malam bareng.”

Tak ada jawaban sedikitpun dari Mitha. Rupanya saat itu Mitha masih benar-benar sebal akan hukuman dari Naya.

Walau sedang menghukum putri semata wayangnya, Naya juga tak tega melihat putrinya itu kelaparan. Oleh karena itu, ia sengaja meletakkan makan malam itu di dalam kamar tidurnya, lalu kembali keluar dan mengunci kamarnya lagi.

“Aku mami yang sadis…” ujar Mitha dalam hati.

Malam semakin larut, rasa kantuk karena makan malam pun mulai menyergap. Dan karena kamar tidur Naya malam ini ditempatin oleh Mitha, mau tak mau Naya harus tidur di kamar Mitha.

“Sudah lama juga aku tak pernah berkunjung ke kamar yang mungil ini.” sejenak, Naya mengamati sekeliling kamar putrinya. Laptop, TV, audio set, lemari, rak buku dan tempat tidur dengan sprei dan selimut berwarna pink. Dinding berwarna hijau muda yang ditempeli beberapa poster idola, AC dan dua buah jendela yang ada disamping-samping tempat tidur. Tak ada yang special dari kamar itu, sama seperti remaja cewe pada umumnya.

Naya kembali berkeliling kamar mungil itu. Di atas meja belajarnya terdapat beberapa photo Mitha mengenakan bikini seksi bersama teman-temannya ketika berenang di pantai beberapa tahun lalu. Melihat tubuh putrinya mengenakan bikini, Naya benar-benar bersyukur karena telah memiliki putri yang cantik seperti Mitha.

Perhatian Naya mendadak tertuju pada laptop Mitha. Laptop itu masih aktif karena lampu indicator masih menyala. Penasaran akan apa yang ada dalam laptop Mitha, Naya segera membuka laptop itu.

 Agen PokerTak ada sesuatu yang disembunyikan di laptop itu, hanya berisi tugas-tugas sekolah, photo dan beberapa game. Namun, ketika sedang asyik-asyiknya ‘menggeledah’ isi laptop Mitha, Naya menyadari ada sebuah folder yang sangat mengganggu. Folder berisikan gambar-gambar Mitha yang menurutnya kurang sesuai dengan gambaran anak berusia 15 tahun.

Folder itu berisikan photo-photo dari catatan sex Mitha semenjak dia berkenalan dengan Udin. Mitha sepertinya sengaja mendokumentasikan segala macam coretan tangannya dengan cara memphotonya dan menyimpannya di dalam laptop.

Corat-coretan vulgar yang menggambarkan kapan Udin mencium Mitha. Corat-coretan vulgar yang menggambarkan gimana rasanya putting ketika dijilat. Corat-coretan vulgar yang menggambarkan apa rasa pejuh ketika masuk mulut. Corat-coretan vulgar yang menggambarkan sketsa kelamin pria yang sama sekali tak proporsional dengan postur tubuhnya dengan tulisan “Kontol Bang Udin Tersayang” dan gambar kecupan bibir di sekujur gambarnya.

Dan yang paling parah, Mitha memiliki beberapa photo penis Udin kampung itu. Mulai dari kondisi lemas, setengah ereksi, ereksi sempurna, blowjob, hingga photo penis yang sudah memuncratkan pejuhnya di mulut Mitha.

“Ya ampun, sudah sejauh inikah hubungan mereka?” Tak tahan dengan pikiran yang mendadak menghantui, Naya segera mematikan laptop putrinya dan duduk di tempat tidur. Dengan nafas yang masih menderu-deru, Naya mencoba menenangkan diri.

Satu hal yang dipikirkan Naya semenjak ia melihat photo-photo catatan Mitha. “Udin harus sesegera mungkin dijauhkan dari kehidupan Mitha. Ya, itulah satu-satunya cara untuk membuat Mitha kembali nurut seperti dulu lagi.” batin Naya sembari menenggak seluruh jus orange sisa makan malam itu hingga tak tersisa.

Mendadak, kepala Naya pusing. pandangan matanya kabur, dan kelopak matanya menjadi sangat berat.

***

Naya tiba-tiba terbangun dalam keremangan lampu kamar. Dia tidak tahu berapa lama ia telah tertidur. Kepalanya masih terasa berat dan nafasnya terengah-engah. Dengan paksa, Naya mencoba untuk membuka mata. Namun sejauh ini, hanya kegelapan yang dapat ia tangkap dengan kedua mata bulatnya.

“Kenapa dengan tubuhku?” tanya Naya dalam hati. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, nafasnya panas dan pendek, badannya terasa hangat dan enteng.

“Apa aku terkena demam karena terlalu lama berendam?” tanya Naya lagi.

Naya merasa fantastis. Seluruh tubuhnya terasa begitu berbeda dari biasanya. Kulitnya terasa begitu kencang, begitu sensitive, hingga ia mampu merasakan semilir hembusan angin dari lubang hidung yang menerpa tubuhnya. Payudaranya membesar dan mengeras dengan putting yang seolah tak mau mengalah, ngilu dan bengkak.

Anehnya, dia tidak merasa lelah sama sekali. Setiap kali ia menggeliatkan badan, gesekan antara kulit dan kain sprei menimbulkan gelitikan aneh di sekujur tubuhnya yang membuatnya seketika merinding nikmat.

 Agen Poker

“Ooouhh… sssshh… ada apa dengan diriku ini?” tanya Naya sambil terus menggeliatkan tubuhnya, menggesek-gesekkan tubuh sintalnya dengan kain sprei.

“Mas Loddy… Kamu kok lama sekali sih pulangnya?!” Naya tiba-tiba mengigaukan kehadiran suaminya. Malam ini, ia benar-benar merasa kangen dengan suami tercintanya. Hingga ia menyadari, ada sesosok manusia yang berdiri di sudut kamar.

“Mas loddy, itu kamu ya?” tanya Naya. “Kamu pulang lebih cepat ya mas? Sini, mas, mendekat. Adek kangen banget sama kamu, mas. Sini!” pinta Naya sambil melambaikan tangannya pada sosok tersebut.

Sosok itupun mendekat dan duduk disamping tempat tidur. “Mas Loddy, kamu kok diam saja, kamu nggak kangen ya sama istrimu yang kesepian ini?” Dalam gelap, Naya langsung memeluk sosok lelaki yang ada disamping tempat tidurnya itu dan menciuminya bertubi-tubi.

“Mas, kamu tahu nggak, mendadak adek pengen begituan. Kamu tau khan, mas, sudah lebih dari 2 minggu adek tak kamu jamah, mas. Yuk, mas. Kamu mau khan?”

Sosok itu mengangguk.

“Nah, gitu donk, mas. Ayo sekarang buka semua bajumu, mas. Adek udah bener-bener nggak tahan lagi, mas, pengen buru-buru ngerasain sodokan batang perkasamu.”

Perasaan kangen yang turut ditunjang dengan birahi yang mendadak muncul, membuat Naya tak sanggup lagi menahan keinginan dirinya untuk disetubuhi secepatnya. Naya tak peduli jika suaminya baru tiba, Naya tak peduli akan rasa capai yang mungkin saja dialami suaminya, yang jelas, malam itu dirinya harus mendapat kepuasan yang sudah beberapa hari ini Naya inginkan.

Mengiyakan keinginan Naya, sosok itupun segera melucuti semua pakaian yang menempel di tubuhnya. “Kamu tiduran aja ya, dek…” ujar sosok itu dengan nada yang berat.

Bersambung ke Part 4

No comments