Header Ads


Tsunade (SUSU NA GEDE) Jual Diri Ke Kake Sugiono

Namaku Dewi, umur 24 tahun dan aku memiliki berat badan 50kg dengan tinggi ideal. Mereka bilang aku ini cantik, karena memiliki rambut yang hitam panjang dan kulit yang putih khas Indonesia. Aku mahasiswi akuntansi semester 3, sampai sekarang aku masih melewati aktivitas seperti biasa dan belum juga wisuda. Aku jarang masuk kuliah, karena rasa malas lebih besar dari rasa inginku untuk menyelesaikannya, sudah 5 tahun aku kuliah tetapi berhenti begitu saja.

Aku tipe orang yang malas berfikir dan pastinya banyak presentasi membuat aku semakin enggan untuk berangkat kuliah. Aku hanya berfoya-foya membohongi orangtuaku, uang semesteran jarang aku bayarkan. Uang saku selalu aja minta lebih, ada saja yang harus dibayarkan. Setahun dua tahun orangtuaku percaya tetapi setelah ada surat peringatan dari kampus, aku ketahuan.

Iklan : Mau Jadi Tsunade? Beli Pembesar Bola Disini!

Orangtuaku mengetahui bahwa aku sudah lama sekali tidak pernah berangkat kuliah. Aku pamit kuliah sampai kost aku selalu pergi main dengan teman-temanku. Tiada hari tanpa bermain, padahal aku selalu minta transferan uang saku setiap hari. Ada aja alasan uang jajanlah uang kostlah uang ngerjain makalah lah. Semua selalu diberikan orangtua, karena aku anak bungsu.

Anak kedua dari dua bersaudara, kakakku sudah berumah tangga. Maka dari itu orangtuaku selalu saja memanjakanku, pada akhirnya surat pernyataan itu sampai ke rumah. Orangtuaku dipanggil di kampus mereka sangat kecewa dengan ku karena aku telah membohonginya. Bahkan aku seharusnya semester akhir masih saja duduk di semester 3.

Keluarga marah besar denganku, semua orang memaki ku. Mama pun menjemput aku di kost tanpa basa-basi langsung mengajakku pulang ke rumah . Sesampainya di rumah aku dilontarkan berbagai macam pertanyaan hingga aku menangis. Aku pun dikunci di kamar agar tidak bisa kemana-mana. Selama seminggu orangtuaku mengurungku di kamar, aku merasakan hal yang suntuk.

Iklan : Pengen Kaya? Gabung Biar Jadi Kake Sugiono!

Rasanya ingin kabur dari rumah namun tidak bisa karena dikunci dari luar. Di dalam tanpa HP dan laptop , makan pun diantar pembantu ke dalam. Udah kayak tahanan aja, berasa disekap di kamar. Aku sangat kesal dan baru ingat kalau aku memiliki kunci cadangan. Aku mencoba membuka kunci itu tapi tidak bisa aku pun memaksa hingga akhirnya bisa terbuka.

Jam segini orangtuaku masih kerja yang ada hanya pembantu saja. Aku segera memutuskan untuk pergi dari rumah dengan membawa beberapa bajuku. Aku lewat pintu belakang dan aku segera berlari keluar. Aku menaiki angkutan umum dan turun di dekat kostku, aku mengambil beberapa pakaianku. Aku menghubungi temanku dengan HP teman kostku.

Kemudian temanku menjemputku di tempat biasa, aku pun menginap di kost teman yang sangat jauh dari kampus. Orangtuaku tidak pernah tau kost temanku, Ayu namanya. Dia teman nakalku, aku kerap diajak clubbing dan jalan-jalan dengannya. Aku pun minta solusi dengannya, agar aku dicarikan pekerjaan. Dia menyarankan aku untuk menjadi seorang sales.

Aku pun enggan dengan keras aku menolaknya. Aku malu karena sales itu rendahan bagiku, tetapi setelah Ayu memberikan pengertian kepadaku aku pun berfikir kembali. Sales kosmetik kemudian ditawarkan di rumah-rumah jika dapat konsumen banyak maka aku mendapatkan bonus. Dulu Ayu berawal dari sales dan kemudian dia sekarang dia menjadi selingkuhan pengusaha.

Iklan : Ganteng Aja Ga Cukup! Sini Biar Lo Kaya!

Latar belakang Ayu tidak jauh beda denganku, malah lebih parah Ayu. Aku pun setuju dengan tawaran Ayu, yang penting aku dapat uang. Singkat cerita, aku menjadi seorang sales kosmetik yang menawarkannya dari rumah ke rumah. Awalnya sangat susah sekali, namun kosmetik yang aku bawa ini banyak sekali peminatnya. Bonus yang aku dapat nyata sangat banyak.

Baru satu minggu aku mendapatkan bonus banyak, memang semua butuh pengorbanan. Tetapi aku memiliki pengalaman yang sangat buruk di minggu ke dua aku bekerja . Aku menawarkan kosmetik disebuah rumah besar dikompleks perumahan. Aku memberanikan diri masuk ke perumahan elite, siapa tahu orang kaya juga minat dengan kosmetik yang aku bawa.
Aku masuk ke rumah paling ujung berwarna hijau segar. Aku mengetuk pintu dan berteriak salam,
“perrrmisssiiii…..” ucapku dengan lantang.



Aku pun menunggu sangat lama sekali di teras rumah itu. Aku tidak sabar dan segera melangkahkan kaki ku untuk keluar dari rumah itu. Baru dua langkah aja, terdengar ada yang membuka pintu. Aku pun kembali ke depan pintu itu,
“cari siapa mbak?” ucap pria separuh baya itu.
“hmmmm,,ini pak saya mau menawarkan kosmetik, ibunya ada pak?”
“oohh…ya silahkan masuk….” Pria itu memandangiku dengan tajam.
Dia lama sekali menyuruhku masuk hingga akhirnya dia meminta aku untuk duduk di ruang tamu. Setelah 15 menit ngobrol istrinya tak kunjung datang, aku merasa tidak nyaman. Karena pak Eko itu terus memandangiku. Baju yang aku kenakan sangat sexy sekali, dia melotot tiap kali aku menggerakkan badanku.


Aku seperti melihat kecurigaan dari cara memandang bapak itu. Aku pun berpamitan dengan pak Eko karena lama sekali istrinya belum datang. Tiba-tiba dengan lantang dia berbicara,
“berapa gajimu sehari?”
“tidak pasti pak, sesuai berapa jumlah peminatnya…”
“gimana kalau kamu aku gaji? Asal kamu mau melayaniku…”
“jangan main-main dengan saya pak, memanggnya bapak berani bayar berapa ? asal aja kalau ngomong…” ucapku dengan nada marah.
“berapa yang kamu minta, kalau hanya sekedar sales jangan pasang tarif tinggi..”

Aku semakin garang ketika dia melecehkan pekerjaanku. Aku pun menantangnya dengan harga yang tinggi, dia pun mengiyakan. Dan mengambilkan uang di kamarnya, dia berikan kepadaku. Aku langsung saja terkejut melihat uang sebanyak itu. akhirnya aku mensetujui permintaannya. Aku pun melayani bapak tua itu dengan imbalan yang besar.



Aku diajak ke kamarnya, aku ditidurkan di ranjang. Dengan sigap dia menciumi bibirku, rasanya jijik ciuman dengan bapak-bapak tua itu . Tapi apalah daya demi uang aku harus rela memberikan tubuhku yang mulus dengannya. Ketika dia menciumi bibirku aku terpejam, nggak mau lihat mukanya. Bisa-bisa aku nggak nafsu dengannya, ciuman itu lembut semakin lama aku semakin merasakan kenikmatan.

Bibirku yang tipis dikulumnya, Setelah itu tank top merahku dibuka dengan perlahan. Aku menggerakan tubuhku, BH ku yang berukuran 36B itu terlihat jelas. Dia langsung menciumi payudaraku dan meremasnya,
“aaaaaaahhhhhhh aaaaaaakkhh…….”


Remasannya keras tapi nikmat, dia menciumi leherku. Aku merasa horny, dari atas hingga ke bawah dia menciumi tubuhku. Bulu kudukku berdiri merasakan kenikmatan itu, aku pun menikmatinya. Tanganya melepaskan pengait BH ku, mukanya tepat didepan payudaraku. Seakan bersiap untuk memangsa payudaraku yang sangat montok,
“aaasshhhh…aaaaahhhhhhhh…ooohhh…aaaahhhhhh….”


Kedua tangannya meremas payudaraku, dan dia mendekatkan bibirnya di putting ku. Lidahnya menjilati putting susuku yang menengang itu. Terus dia kulum putting susuku hingga aku lemas tak berdaya, jarinya memutar-mutar putting susuku hingga tubuhku mengejang,
“ooohhh…aaahhhhh…oohhh…aaaakkkhhh…….”

Aku terus mendesah karena pak Eko bisa membuat aku bergairah. Awalnya kau hanya berniat untuk melayani saja, tidak lebih. Tetapi aku sangatlah horny dibuatnya, apalagi saat dia meremas payudaraku. Setelah beberapa menit menikmati payudaraku yang sangat montok itu dia menciumi tubuhku dari atas hingga ke pusar.

Sampai lah pada kenikmatan yang sesungguhnya, dia membuka celanaku. Memekku yang terlihat besar dengan balutan celana dalam itu membuat dia semakin penasaran. Dibukalah celana dalam itu dan dia melihat memekku yang rimbun akan bulu kemaluan itu. Aku lupa tidak mencukur bulu kemaluanku jadi terlihat sangat lebat.


Kakiku mengangkang lebar dan dia menjilati selakanganku, tubuhku menggeliat,
“aaaaaaahhhhh……aaaaaahhhhhh…..nikmat …aaaaaahhhhh…….”
Jarinya membuka memekku yang rimbun akan bulu kemaluan. Dia buka bagian demi bagian sehingga membuat aku semakin bergairah. Aku melihat wajah bapak tua itu dia sangat horny, nafsunya tinggi sekali dan juga pandai memainkanku. Tangannya membelai memekku dengan lembut, tubuhku bergerak merasakan kenikmatan itu.

Lalu jemarinya masuk ke dalam memekku, perlahan dan masuklah jari itu. Di putar-putar jarinya di dalam memekku sehingga aku menjerit merasakan kenikmatan,
“ooohhhh…aaahhh…oooohhh aaahhhh…..”


Tubuhnya menempel di tubuhku yang mulus. Putting susuku menempel didadanya membuat semakin bergairah. Nafsu itu seketika meracuni pikiranku, tubuhku bergetar merasakan kenikmatan. Denyut jantung berdenyut lebih cepat, tidak biasanya. Padahal dulu ngeseks sama mantan-mantan aku juga nggak se nervous ini.

Aku mengeluarkan cairan dari memekku seperti aku sedang masturbasi. Setelah memekku basah dia mencoba menggesekk-gesekkan penisnya kebibir memekku. Dia mencoba memasukkan penisnya ke dalam memekku,
“aaaaassshhh…aaaaaaaaaaaaahhhh….oooohhhh….aaaaahhhhhhh………”

Iklan : Ah Oh Ah Oh! Sini Gedein Titit Lo!

Setelah itu ujung penisnya masuk ke dalam memekku. Secara perlahan pula dia menekan penisnya agar bisa masuk seluruhnya ke dalam memekku. Aku merasakan penisnya mentok masuk ke dalam memekku. Dia terus menekan dan menggoyang-goyangkan penisnya. Bibirnya masih mengulum putting susuku, rasanya sudah di ubun-ubun kenikmatan itu tiada tara.

Mulutnya aktif menciumi bibirku dan menciumi putting susuku. Putingku yang menonjol itu memerah membuatnya semakin gemas denganku . Karena dia terlihat gemas dengan putinggku , dia mengigit hingga aku berteriak. Mulutnya yang asik mencium bibirku, jemarinya juga meremas-remas payudaraku hingga aku lemas tak berdaya,
“aaaaakkkhhhh….aaaahhh…..ooohhh…nikmat….”


Penisnya keluar masuk sesuka hatinya, aku memegang pinggannya. Untuk menjaga keseimbangan aku terus pegang pinggang pak Eko yang naik turun itu. Pantatku ku gerakan dan sedikit aku goyangkan agar lebih nikmat,
“ooohhhhhh…aaaaaakkhh…aaaaahhh……ooohh……..”

Pak Eko si kakek hidung belang itu semakin bergairah dengan memerah wajahnya. Keringat bercucuran membasahi tubuhku, rasanya sudah memuncak. Apalagi aku beberapa kali mengeluarkan cairan dari memekku. Semakin cepat dia memompa memekku , cairan semakin banyak keluar membuat jalan kenikmatan itu semakin licin. Tak lama kemudian,
“cccccrrroooottttt…….cccrrrrrooootttt…..ccccrrroooottttt…….”


Sperma yang banyak dan kental itu membasahi tubuhku. pak Eko tampaknya sangat puas menikmati daun muda sepertiku. Setelah dia merasakan kenikmatan aku pun diminta segera pergi dari rumahnya dengan memberiku uang seperti perjanjian tadi. Aku pun bergegas dan memakai bajuku kembali. Aku segera keluar dari rumah itu, itulah peristiwa yang tidak pernah aku lupakan seumur hidupku. Aku di setubuhi oleh pria tua yang haus akan sex hanya karna kesulitan ekonomi ku ..

No comments