Header Ads


Adik Sepupuku Yang Sangat Manja


Langsung saja namaku Dennis umurku 19 Tahun Tinggi 175 Berat 65 kulit sawo matang dan lumayan ganteng. langsung saja aku mempunyai adik sepupu namanya Arin umurnya baru 13th karena memang beda umur kami 6th,dia sangat cantik dan imut stiap hari selalu bikin aku gemas.

Hubungan kami sangat akrab sudah seperti saudara kandung karena selain rumah kami dekat dan setiap hari selalu bertemu kami juga sama2 anak tunggal.

Sejak kecil Arin sangat manja kepadaku dan aku juga sangat sayang kepadanya,karena memang dari dulu aku pengen adik perempuan tapi ntah kenapa ibuku tidak mau hamil lagi.Dan saat Arin lahir aku sangat senang sekali,setiap pulang sekolah aku selalu main kerumah tanteku untuk bermain2 dengan Arin.

Sampai beranjak dewasa pun Arin tetap manja kepadaku,setiap libur sekolah hari minggu ataupun hari libur lainnya dia selalu tidur dirumahku dan hanya mau tidur denganku.



Bahkan dari kecil aku sering memandikannya jadi pertumbuhan tubuh Arin dari kecil sampai beranjak dewasa aku tau semuanya,dari dadanya yang rata sampai mengembang meskipun belum besar tapi sudah membentuk tapi lucunya puntingnya seperti masuk kedalam jadi ditengah2 aerola yang berwarna pink itu seperti tidak ada tonjolan,kalo memeknya Arin dari kecil sudah tembem dan menggemaskan.

Selain itu kebiasaan Arin dari kecil sampai sekarang baik itu dirumahku atau dirumahnya setiap ada aku saat duduk selalu minta dipangku dan keluarga kami memakluminya karena sudah terbiasa dari kecil.

Katanya lebih nyaman dipangkuanku dari pada duduk sendiri,dan ini awalnya perubahan hubunganku dengan Arin,waktu itu Arin yang sudah kelas 1SMP tidur dirumahku karena besoknya hari minggu.

Setelah makan malam kami sekeluarga nonton tv,ayah dan ibuku duduk berdua dikursi sedangkan aku memilih duduk dikarpet yang ada didepan kursi dan Arin yang datang paling akhir karena gosok gigi dulu langsung duduk,dipangkuanku tanpa permisi karena memang kebiasaanya dari kecil seperti itu.

Ortuku saat melihat Arin berada dipangkuanku tersenyum sambil geleng2 kepala,dan ibu mencubit pipinya Arin sambil berkata "kamu itu lo Rin sudah besar kok masih aja kolokan sama kakakmu" Arin tidak menjawab cuma senyum2 aja dan fokus lagi nonton tv.

Saat seperti inilah sebenarnya menurutku paling menyenangkan memangku Arin,entahlah yang pasti aku merasa nyaman dan kebiasaan saat Arin dipangkuan aku melingkarkan tanganku diperutnya dan mengelus2nya,kalo sudah begitu Arin pun bersandar dan merebahkan kepalanya didadaku,sambil menonton tv kami bercanda dan karena gemas sering aku mencium pipi kanan dan kiri Arin.

Sekitar 1 jam kami menonton tv tepatnya jam 9 malam ortuku beranjak kekamarnya mau tidur dan menyuruh kami segera tidur,tapi karena besok hari minggu dan filmnya bagus kalo gak salah Xmen "wolferine" maka kami menolak dan meneruskan menonton tv berdua.

Pada saat adegan difilm ada ciumannya entah kenapa aku juga ingin rasanya berciuman dan setelah mencium pipi kanan kiri Arin tanpa sadar tanganku memegang dagunya dan kutarik pelan agar kepalanya menyamping langsung aku cium bibirnya yang tipis berwarng pink natural itu,cukup lama bibir kami menempel dan setelah bibir kami terlepas Arin menatapku cukup lama dan berkata.

"kok kakak cium bibir adek?"

"itu karena kakak sayang banget sama adek"



Sambil memeluk semakin erat perutnya, Arin pun tersenyum dan kembali fokus kefilm.
Setelah mencium bibirArin untuk pertama kalinya itu ada perasaan dan getaran2 aneh yang selama ini tidak pernah aku rasakan kepada Arin,dan penisku mulai menggeliat berdiri.

Tak tahan ingin mencium bibirnya Arin lagi,aku membisikkan didekat telinga Arin "dek boleh kakak cium bibirmu lagi?" dan tanpa menoleh Arin mengangguk kan kepala.

"kalo begetu adek duduknya menghadap kakak aja" kataku kepadnya.
Arin langsung berdiri menghadapku mengangkangi pahaku kemudian duduk dipangkuanku.

Karena posisi duduk Arin yang mengangkangiku sehingga daster selutut yang dipakainya tersingkap tak ayal penis dan memek Arin menempel berlapis cd nya dan celana bola yang aku pakai saja,hangat aku rasakan dipangkal paha yang saling menempel.

Arin menunduk dan wajahnya memerah,mungkin gugup dan malu karena meskipun hubungan kami sangat dekat belum pernah dalam situasi yang sarat emosi seperti ini.

Aku angkat dagunya kemudian aku cium bibirnya dengan lembut,awalnya hanya kecupan2 lembut saja tapi lama2 aku coba melumat dan menyedot bibirnya,Arin hanya diam saja saat aku lumat dan sedot bibirnya tapi lama2 dia mulai membalas,terjadilah saling sedot dan saling lumat bibir dan terdengarlah berkecipak suara bibir kami yang saling beradu.

Cukup lama kami berciuman sampai nafas kami tersengal2 dan aku mulai melepaskan tautan bibir kami setelah bibir kami terlepas Arin memelukku dan membenamkan wajahnya didadaku.

Suaraku bergetar menahan birahi yang semakin memuncak saat aku mengajak Arin untuk tidur,dia tidak menjawab hanya mengangguk saja ,lalu aku matikan tv dengan remot yang ada disebelahku.

Sambil tetap menggendong Arin aku berjalan kekamarku,dan sesampainya dikamar aku rebahkan Arin diranjang tanpa melepas pelukanku jadi aku masih setengah menindihnya.


Tanpa basa basi aku langsung melumat dan menyedot bibir Arin lagi dan langsung dibalas trjadilah saling lumat saling sedot kedua bibir kami,sesekali kumasukkan lidahku kedalam mulutnya mengail2 lidahnya.


Tanpa melepas pagutanku mulai kuayunkan pinggul menggesek memeknya yang masih terhalang cdnya dan celanaku,semakin lama ayunanku semakin cepat dan gesekan itu semakin nikmat kurasakan,mungkin Arin merasakan hal yang sama karena diantara ciuman kami terdengar lenguhan lenguhan nikmat Arin.

eeennggh...eeeehhhhh...eeennnggh.....
aku rasakan cd arin semakin lama semakin basah.

Semakin lama tidak tahan aku merasakan kenikmatan ini,rasanya percumku pun sudah keluar dari tadi.
Akupun melepas pagutan bibirku dan berkata "dek cdnya kakak lepas ya?" Arin hanya mengangguk mungkin juga ingin terus merasakan nikmat ini kembali.

langsung aku lumat bibirnya lagi dan tanpa melepas lumatanku mulai kuturunkan cdnya dan setelah cdnya terlepas aku juga melepas celanaku sambil terus saling lumat dan tetap menindih tubuhnya.

Dan setelah tubuh bagian bawah kami sudah terlepas semua,aku mulai menempelkan penisku dibelahan memeknya melintang keatas mengikuti alur garis memeknya dan mulai aku ayun menggesek gesek secara pelan.

Luar biasa rasanya hangat basah licin dan nikmat,Arinpun tersentak mungkin kaget karena merasakan gesekan antara memeknya dan penisku tanpa terhalang apapun.

Erangan demi erangan mulai terdengar dari mulut kami,dan ciumanku pun tidak hanya dibibir saja aku ciumi seluruh wajahnya,telinganya dan juga lehernya bergantian.

ooohhh...aaaaccchhh....aaaaaaaahhhhh...kak geliii....!

oooohhh....ooohhh...hmmmm....dek enaaaaakkkk.....!

Semakin lama memek Arin semakin basah itu memudahkanku menggeseknya semakin licin terasa,kuayunkan pinggulku semakin cepat.

aaaaccchhh.....aaaaaaaahhhhh.....ooooohhhhhh...adik mau pipis kak...oo

oohhh..adik mau pi.....pi.....sssss.....aaahhh.....!

Aku rasakan tubuh Arin menegang tangannya memeluk leherku sangat erat kakinya mengapit pinggulku erat2 dan mulai kejang kejang,tak lama kemudian.

sssseeeerrrr....sssseeeerrrr.....sssseeeerrrr.....

semprotan demi semprotan keluar dari memeknya dan membasahi batang penisku yang masih menggesek bibir memeknya,kepalanya mendongak mulutnya terbuka bergetar,matanya membeliak terlihat putihnya saja dan nafasnya tersengal2.

Arin mendapatkan orgasme yang dasyat seumur2 baru pertama kali dirasakannya.
Akupun terus mengayunkan pinggulku menggesek semakin cepat karena aku merasakan maniku sudah diujuk dan siap meledak.

ooooohhhhhh...oooohhh...dek...dek....ooooohhhhhh.....kakak juga mau ke.....ke...luarrrr...
ooohh....enak banget dek!dan.

cccrrrooootttt.......ccccrrrroooot......ccccrrrroooot....
maniku keluar berhamburan diperut rata dan mulusnya Arin,nafasku tersengal2 sungguh nikmat yang aku rasakan.

Setelah nafas teratur dan mani sudah tidak ada yang keluar aku mulai membuka mata dan kupandangi wajah Arin yang cantik dan imut itu yang ternyata sudah tertidur kelelahan.

Aku beranjak dari tubuh Arin mengambil sapu tangan yang ada dilemari,aku bersihkan lendir dan mani di penisku dan kupakai kembali celanaku,kemudian aku bersihkan mani yang ada diperut Arin dan juga lendir dimemeknya,setelah itu aku pakaikan cdnya kembali.

Setelah semua selesai aku berbaring disampingnya,kutarik selimut menyelimuti tubuh kami berdua dan sebelum aku tidur kupandangi wajah cantik Arin yang tampak tertidur dengan tenangnya,kubelai wajahnya setelah itu kuciumi keningnya pipinya dan bibirnya .
"kakak sayang banget sama kamu dek..sayang banget"
Kupeluk tubuhnya sampai aku pun mulai ikut terlelap dalam tidur yang indah.

pagi pun datang dan saat aku terbangun aku lihat Arin tidur meringkuk dipelukanku.dia pun membuka mata dan tersenyum kepadaku

"selamat pagi kak?"

"selamat pagi sayang?"

"ayo kita mandi dek!"

"ayo kak,tapi mandiin ya?"

"iya kakak mandiin,dasar manja!"



Dan kami langsung berlarian kekamar mandi yg ada di dalam kamarku.
kami sama2 melepas pakaian kami,Arin sangat terkejut saat aku ikut bertelanjang bulat dan melihat penisku yang besar sudah mengacung tegak.

Wajahnya memerah dan sering melirik penisku,aku memang sengaja memperlihatkan kepada Arin agar dia jadi penasaran,aku nyalakan shower dan kuajak Arin berdiri dibawahnya agar kami sama2 basah.

Mungkin karena kejadian semalam,aku melihat tubuh Arin yang basah itu sungguh seksi,entahlah sekarang aku melihatnya bukan sebagai adik kecilku yang imut tapi adikku yang cantik dan membuat penisku berdiri mengeras seperti pentungan!

Kupeluk dia dan langsung kulumat bibirnya dibawah guyuran shower,ooh..penisku menggajal diperutnya aku merasakan penisku menyentuh permukaan yang lembut.


Aku terus melumat dan menyedot bibirnya,hmmm..sungguh nikmat rasanya membuatku tidak tahan lagi,aku ajak Arin mendekat kekloset dan Aku atur tubuh nya membungkuk berpegangan pada kloset persis dogystile berdiri,dia diam saja dan terus mngikuti apa yang aku suruh.

Setelah posisinya sudah menungging aku terpana melihat pantatnya yang tonggeng dan memeknya mengintip malu2, sebenarnya pantatnya Arin belum besar dan semok tapi memang tonggeng kebelakang,hmm..ternyata adik kesayanganku ini sudah tumbuh menjadi gadis cantik dan seksi,menggemaskan sekali.

Aku benar2 tidak tahan melihanya,kuarahkan penisku tepat dibawah belahan memeknya setelah kurasa sudah tepat aku suruh Arin merapatkan kakinya menjepit penisku,mulailah kuayunkan pinggulku maju mundur maju mundur.

wow...rasanya sungguh nikmat selain menggesek memeknya juga terjepit pahanya,cairan memeknya semakin lama semakin banyak,aku yakin Arin pun merasakan kenikmatan juga karena aku menempelkan penisku tepat dibelahanya dan pasti kelentitnya pun ikut tergesek,dan saat kuayun maju penisku mnyundul2 perutnya sensasinya brtambah luar biasa.

ooohhhh....ooooohhhhhh...aaaaaaaahhhhh.....hmmmm....

nikmat sekali kurasakan penisku terjepit pahanya.

owh..heeengh...eeeehhhhh...eeennggh...kak gelii...kak aaduhhh...

Arin semakin erat menjepit penisku. Kupegang pinggulnya dan semakin kuat genjotanku.

Luar biasa rasanya jepitan pahanya sampai aku tidak tahan lagi ingin meledak.

kaaak...Adek mau pipis eenaak la..la..gi...!

ooohhh...aaaaccchhh...kkaaakk....!

Iya sayang kakak juga mau keeluuaarrrr.....!
kugenjot maju mundur semakin cepat tak betaturan.

ooohh....aaaaccchhh.....oooohhhh....eeeehhhhh......

sssseeeerrrr.....sssseeeerrrr.....sssseeeerrrr.....

cccrrroooottttt...ccccrrrroooot.....ccccrrrroooot....

Secara bersamaan kami orgasme maniku berhamburan kemana2.
Aku langsung menahan tubuh Arin yang lemas dan mau jatuh, setelah badai orgasme mereda aku tarik tubuhnya agar berdiri aku balik segera kupeluk tubuhnya dan kuciumi wajahnya.

"makasih ya dek ini nikmat sekali,kakak bener2 sayang dan cinta sama kamu"

tanpa henti kuciumi wajahnya.

"barusan tadi apa kak? enak banget rasanya..!"

"itu orgasme dek,ada cara lain yang lebih nikmat untuk meraihnya"

"ada yang lebih nikmat?adik mau coba! adik juga sayang sama kakak adik mau kita seperti ini terus! janji ya kak?

"iya nanti kita sama2 mencobanya,iya kakak janji..! kakak juga sangat sayang sama kamu dek,dah..ayo kita mandi..!"

Setelah mandi kami pun keluar dari kamar untuk sarapan,wajah kami pun nampak berseri2 dipagi ini,sampai2 ortuku brtanya2 lagi dapat apa ini anak dua kok ceria banget mukanya,aku dan Arin hanya tersenyum2 saja dan langsung tos tangan.

Pagi yang cerah secerah hatiku,setelah sarapan aku menuju garasi dan mngecek kondisi mobilku, setelah kurasa siap aku memanasi mesinnya karena hari ini aku ingin mngajak Arin jalan-jalan.

Tentu saja hal itu membuat Arin senang sekali,mengingat memang kita jarang keluar berdua untuk jalan-jalan, kerena seringnya kami liburan selalu bersama keluarga.

Persiapan sudah penampilan pun sudah keren, kamipun berangkat tak lupa berpamitan kepada ortu, bruumm..bruumm..suara mobilku meninggalkan rumah,aku berencana mengajak Arin kepantai,diperjalan aku berhenti sebentar untuk membeli camilan dan minuman sebagai teman dalam perjalanan,karena jarak menuju pantai cukup jauh.

Didalam mobil sungguh menyenangkan melihat arin sangat ceria bercerita dan ketawa-tawa kadang bernyanyi mengikuti alunan lagu yang aku putar,dengan mimik dan gerak yang imut dan lucu menggemaskan, sehingga tak jarang membuatku menarik tangannya agar lebih dekat denganku dan mencium pipinya sesekali mengacak-ngacak rambutnya gemas.

Sekitar 2jam sampailah kami dipantai,setelah mendapatkan tempat parkir aku menggandeng tangan Arin menuju tepi pantai dan dia langsung menarikku berlari-lari bermain ombak sampai semua baju kami basah, tak bosan-bosannya Arin bermain air,senang sekali melihatnya ceria seperti itu.

Setelah cukup lama bermain air aku mengajak Arin istirahat berteduh dibawah pohon,kusandarkan tubuhku dibatu karang sambil kupeluk tubuh Arin dari belakang Arin pun menyandarkan kepalanya dibahuku,kami terdiam memandang hamparan laut yang indah dan begitu menghayati kebersamaan dan kemesraan kami.

Saat penisku menempel dipantat Arin yang tonggeng kurasakan ada gejolak birahi yang membuat penisku lama-lama menggeliat berdiri,entahlah semenjak pergumulanku dengan arin semalam membuat persaanku berubah total, setiap lekuk tubuh Arin ataupun setiap bersentuhan dengan tubuhnya menumbuhkan nafsu yang selama ini tidak pernah aku rasakan.

Aku mulai menggesek-gesekkan penisku kepantatnya.

"punya kakak kok berdiri?"

"iya dek,gak tau kenapa sekarang setiap memelukmu punya kakak berdiri..!" dengan suara yang bergetar aku menjawabnya.
Aku melihat sekeliling tidak ada orang dan kurasa cukup aman aku mulai menciumi tengkuk leher dan kupingnya bergantian,tubuh Arin sedikit bergetar dan merinding saat kuciumi daerah sekitar lehernya.

Tanganku yang memeluk perutnya perlahan-lahan merayap keatas dan mulai mengelus buah dadanya yang baru tumbuh dengan lembut, masih kecil setelangkupan tanganku saja tidak penuh tapi kecang dan kenyal, membuatku sangat bernafsu perlahan mulai meremasnya pelan dan terus menggesek penisku dan menciumi lehernya.

"kak oohh..jangan disini nanti ada orang,ohh..kak"
Aku tidak peduli dan semakin bernafsu meremas-remas buah dadanya. Tapi yang tidak aku duga Arin melepaskan diri dan berlari menjauh mendekati Air sambil ketawa mengejek aku yang memerah menahan konak.



"adik nyebelin banget sich..ngerjain kakak..!"
Aku langsung mengejarnya dan terjadilah kejar-kejaran antara kami.

Karena keasikan bermain-main kami sampai lupa waktu, ternyata hari sudah sore akhirnya kami segera berjalan menuju ke mobil mengambil pakaian ganti dan peralatan mandi, dan secara bergantian mandi dan ganti pakaian ditempat mandi umum yang disediakan dipantai itu.

Setelah selesai semua sebelum pulang aku mengajak Arin makan diwarung dekat pantai dengan menu ikan laut bakar, mungkin karena sudah lapar ditambah semilir angin pantai membuat kami nakan dengan lahapnya bahkan aku sampai nambah 1 piring nasi lagi,selain itu ikan bakar lalapannya sangat enak, bersama minuman es kelapa muda, manttaapp....!

Selesai makan kamipun pulang,mungkin karena capek diperjalanan Arin hanya diam mendengarkan lagu-lagu yang mengalun saja, bahkan belum setengah perjalanan Arin sudah tertidur kepalanya direbahkan dibahuku dan terlihat kelelahan.

sesampainya dirumah Arin masih tidur dan aku tidak tega membangunkannya, akhirnya aku gendong dia masuk langsung menuju kamarku, tapi sebelum sampai kamar ibuku menghampiriku.

"malam sekali pulangnya wil?" tanya ibuku.

"iya buk..tadi keasyikan jalan-jalan"

"owh..ya sudah kalo begitu,tu adikmu keliatan capek sekali sampai tertidur begitu, sudah pada makan belum?"

"sudah buk tadi sebelum pulang kami makan dulu, ya sudah ya buk aku pun mau tidur capek"

"ya sudah kalo begitu kalian tidur sana.."

Sesampainya dikamar kubaringkan Arin, aku pun ikut baring disebelahnya, kutarik selimut menutupi tubuh kami berdua, kupeluk tubuhnya dan kupandangi wajahnya.

" Adikku sekarang cantik sekali " gumamku dalam hati.
Kuciumi pipinya kiri kanan, karena memang sejak Arin kecil sampai sekarang aku tidak pernah bosan cium pipinya.

Arin terbangun dan langsung memelukku,

"sudah sampai rumah ya kak?"

"iya sayang ini sudah dikamar"
semakin erat kupeluk Arin.

"kak..katanya tadi hm.." Arin tidak meneruskan ucapanya malah membenamkan wajahny didadaku.

"katanya tadi apa dek..? kok gak diterusin ngmongnya?"

"yang tadi itu loh..kak.."

"yang mana..adikku sayang..? yang jelas dong ngmongnya"

Agak ragu-ragu dan berbisik Arin pun berkata.

"katanya kakak tadi ada yang lebih enak dari pada yang pagi tadi"

"owh..yang itu,mang adek mau?"

Arin hanya mengangguk dan semakin membenamkan kepalanya karena malu.
Ku pegang dagunya dan mulai kukecup bibirnya,Arin langsung membalasnya dan terjadilah freskiss saling lumat saling sedot dan bertukar ludah.

Kubalik kan tubuhnya dan kutindih tanpa melepas ciuman kami,tanganku mulai meremas-remas dadanya, ciumanku mulai turun kelehernya kujilat dan kukecupi seluruh lehernya.

Kubuka kaos dan miniset yang dipakainya karena Arin belum memakai bh, setelah terbuka langsung kuhisap dadanya yang sebelah dan yang satunya tetap kuremas dengan tangan.

Arin langsung menggelinjang dan tubuhnya sedikit bergetar.

ooohh..kak..oochh..gelii..jangan digituin gelii..Arin tidak tahan kak..oohh...

Aku tidak peduli dengan rintihannya terus saja kuhisap dan kuremas bergantian kiri kanan.
Setelah puas dengan dadanya hisapanku dan kecupanku mulai turun keperutnya, cukup lama disekitar perut kulepas celana jeans pendek yang dipakai melewati kakinya dan kulempar sembarangan.

Aku tersenyum melihat cd nya yang berwarna pink renda dan ada gambar hello kity ditengahnya hmm..lucu sekali. Kubuka kakinya mengangkang dan wow.. memang tembem memek adikku ini, dari luar cd saja sudah terlihat menggunduk.

Langsung kubenamkan wajahku diselakangannya, kuhisap dan kujilati memeknya dari luar cdnya yang sudah basah kurasakan.

"aaduhhh...duh..duh..punya adik diapain kak..oooohhh..."

Tangannya menggapai kepalaku ingin mendorong menjauhi memeknya tapi tak kuasa menahan nikmat dan geli sehinga membuatnya hanya meremas-remas rambutku saja.

Sudah puas membuat gambar hello kity nya basah,mulai kulepas cdnya dan kukangkangkan kembali kakinya,oohh..indah sekali memek adikku ini,benar-benar tembemmulus tanpa bulu dan putih bibirnya hanya segaris. Mula-mula kuciumi gundukan diatas garis memeknya saking gemasnya aku melihat gundukan itu.

Mulai kumainkan lidahku mengulas garis memeknya kukail-kail dan kucolok-colok dengan lidahku. tubuh Arin langsung menegang dan kakinya langsung menjepit kepalaku.

oooohhh..eeeehhhhh..kak..ampun..geliii..adik gak tahan,oohh....
Aku tidak peduli tetap mengulas dan menyedot tepat digaris memeknya, kemudian kubuka bibir memeknya, astaga..berwarna kemerahan lubangnya kecil mungki jari kelingkingku aja susah untuk masuk dan kelentitnya hanya sebesar kacang hijau.

Aku tidak tahan melihatnya langsung saja kujilati daging kemerahan itu kucucuk lubang kecil itu dan sesekali kujilat dan kusedot kelentit mungilnya.
Tak ayal membuat Arin kelojotan dan tubuhnya semakin menegang, merasakan sesuatu yang baru pertama kali dirasakannya.

aaahhh...ooohhh..enakk banget kak..eenghh..awas! kak..minggir adek mau pi...pissss...oohhh....

Mungkin baru pertama dirasakanya jadi hanya 5 menitan saja Arin sudah mau orgasme, aku semajin cepat menjilat menyedot kelentit dan lubang memeknya.

Aduhh...duhh...minggir kak...ohh..
sssseeeerrrr...sssseeeerrrr...sssseeeerrrr..

cairan bening menyembur pelan membasahi mulutku langsung aku sedot sampai bersih,hhmm..asin dan gurih rasanya.
Setelah badai orgasme mereda kulihat Arin nampak lemes tak bertulang tetapi tersungging senyum kepuasan.

Aku branjak berbaring disampingnya sambil kubelai rambutnya.

"makasih ya kak? ini enak sekali dan baru pertama kali adek merasakan yang seenak ini"

"iya sayang..tapi..?" sengaja ku buat menggantung biar Arin penasaran.

"tapi apa kak?"

"kakak juga ingin merasakan seperti apa yang kamu rasakan"

"apa yang harus Arin lakukan kak..? Arin kan belum tau"

Langsung aku ambil note 3 ku dan kubuka koleksi bfku,sengaja kupilih video blowjob saja.

"Ini adek lihat dulu biar tau caranya..kakak mau ketoilet dulu"

Kuserahkan note 3 ku dan kutinggal ketoile, dan kulihat Arin melihatnya dengan serius.

"sudah tau kan dek caranya?"

Arin mengguk tersipu-sipu malu,kulepas celanaku dan mulai berbaring ditengah tempat tidur, kulebarkan kakiku dan arin langsung bersimpuh ditengahnya, kulihat Arin terpana dan begidik ngeri melihat penisku yang besar panjang dan keras.



Agak malu-malu Arin mulai memegang penisku dan dikocok pelan, oohh..lembut sekali tangannya, percumku mulai meleleh keluar, Arin sedikit ragu-ragu menempelkan lidahnya dikepala penisku dan menjilat cairan yang keluar dari lubang kencingku.

"ooohh..kok dijilat dek?"

"adik penasaran rasanya, difilm tadi keliatanya enak, hmm..rasanya asin tapi adik suka" ada amisnya seperti telur setengah mateng, itu gambaran Arin rasanya peju.
Hehe..ada-ada saja adikku sayang ini.

"kalo begitu nanti kakak keluar adek telen ya pejuhnya" ucapku senang..

Arin mengangguk dan mulai menjilati penisku dari kepala sampai kepangkal batangnya, persis seperti difilm yang ditonton tadi, hmm..rupanya dia cepat belajar dan oohh.. rasanya nikmat geli merinding.

"dek jangan sampai kena giginya ya"

Secara perlahan Arin mulai memasuk kan penisku kedalam mulutnya,oohh.. aku semakin bernafsu melihatnya, penis besarku mulai memasuki mulut mungil yang seolah-olah tidak muat menampungnya.

Arin mencoba memasuk kanya lebih dalam tetapi hanya seperempat dari penisku saja yang bisa masuk, Arin mulai menaik turunkan kepalanya serta menghisap penisku.

ooohhh...hmm..aaahhh..enakk..dek..oohh..enakk sekalii..

Tak lupa tangannya mengocok batang penisku yang tidak bisa masuk kedalam mulutnya, akupun membantunya dengan menaik turunkan pinggulku.

oohh..rasanya sungguh nikmat sekali, aku semakin cepat menaik turunkan pinggulku sambil memegang kepalanya. karena aku merasakan sebentar lagi pejuku akan keluar.

oohh..dek kakak mau keluarr..oohh..aahh..hisap dek..oohh..

ccccrrrroooot...ccccrrrroooot...ccccrrrroooot...

aku menghentak-hentakkan pinggulku.

oohh..telan dek oohh..telaan..

Luar biasa rasanya sungguh nikmat, Arin langsung menelan pejuku dan terus menghisapnya tangannya pun terus mengocok sampai pejuku habis terkuras.

setelah pejuku sudah tidak keluar lagi Arin menghentikan kocokannya dan hisapannya, menjilati kepala penisku sampai bersih.

Kemudian Arin berbaring disampingku dan kutarik selimut menutupi tubuh kami berdua,kukecup keningnya dan kuucapkan "selamat tidur adikku sayang"
Arin tersenyum manis langsung meringkuk dipelukanku sampai kami terlelap penuh kepuasan.

Kasih sayangku semua tercurah hanya untuk Arin, sehingga sampai umurku 19 th aku belum pernah sama sekali merasakan yang namanya pacaran, bukan berarti aku tidak laku. banyak cewek yang naksir kepadaku tapi sama sekali aku tidak tertarik menjadikan mereka pacarku. Setiap hari aku selalu bersama Arin dan kemana-mana selalu mengajak Arin, kecuali saat aku ngumpul bersama teman-temanku.  Mungkin itulah sebabnya aku tak pernah memikirkan untuk pacaran.

Apalagi sekarang hubunganku dengan Arin bertambah setelah kami melakukan sesuatu yang seharusnya tabu untuk kami lakukan, aku semakin sayang sama Arin dan dia pun semakin manja kepadaku.

Sudah 1 bulan berlalu semenjak pertama kali kami melakukan peting, tapi ini sudah 1 minggu aku kelimpungan sebab pejuku tidak aku keluarkan karena Arin sedang datang bulan, sebenarnya aku bisa meminta Arin mengoralku tapi Aku tidak mau egois merasakan kenikmatan sendirian.

Hari ini seharusnya Arin sudah bersih, aku berniat malam ini datang kerumahnya. Setelah makan malam aku pergi kerumah Arin, Aku berjalan kaki saja karena rumah Arin berjarak 3 rumah saja dari rumahku.

Setelah sampai dan berbasa-basi sebentar sama om dan tante, aku naik kelantai 2 kekamarnya Arin. Tanpa mengetuk aku langsung membuka pintu, karena aku sudah tau kamar Arin tidak pernah dikunci.

Aku melihat Arin tengkurap ditempat tidurnya sambil belajar, Arin tersenyum melihat aku yang datang. Kudekati dia dan kucium kedua pipinya, kening dan juga kucium bibirnya sebentar.

" dek sudah selesai belajarnya? " tanyaku.
" belum kak, ini sebentar lagi pr nya selesai"
" hmm..sudah bersih apa belum dek? " tanyaku sedikit bergetar menahan birahi.
Arin hanya mengangguk sambil tersenyum tersipu malu.

Aku langsung melepas celanaku dan kusingkirkan buku pelajarannya,langsung aku duduk didepannya dengan penis mengacung tegak berdiri,

" iihh..apaan sich kak, adek kan lagi belajar " tetapi tangannya langsung memegang dan mengelus penisku.

" oohh..kakak sudah tidak tahan dek " suaraku sedikit menggeram menahan nikmat.
Arin mulai menjilati penisku dari kepala sampai kepangkal batangnya naik turun, setelah puas Arin mulai memasuk kan penisku kemulutnya menyedot dan menaik turunkan kepalanya dan tangannya terus mengocok batang penisku.

oohh..oohh..dek..enakk..oohh..aacchh..
Kupegang kepalanya dan membantunya memaju mundurkan pinggulku.
oohh..nikmat sekali rasanya.

Sudah lama pejuku tidak kukeluarkan sehingga baru sekitar 10 menitan, rasanya pejuku sudah mau keluar.
Aku terus memegangi kepalanya dan semakin cepat kuayunkan pinggulku, Arin juga terus menghisap dan tangannya tetap mengocok batang penisku.

oohh..oohh..aacchh..dek kakak mau keluarrr..oohh..dek..kklluarr..oohh..telan dek..ini dek..tellaan..

ccrrooot...ccrrooot..ccrrooot..
pejuku berhamburan kedalam mulutnya dan arin langsung menelannya, terus menerus dihisap dan dikocok sampai pejuku tidak ada lagi yang keluar.
Aku merem melek menahan kenikmatan yang sudah 1 minggu ini tidak Aku rasakan, setelah pejuku tidak keluar lagi dan dirasa penisku sudah bersih. Arin melepaskan penisku yang mulai terkulai lemas.

" makasih ya dek..,sekarang giliran kamu yang kakak bikin enak " ucapku sambil mengecup keningnya.
Aku mulai beranjak kesamping tubuhnya, kusingkap daster yang dipakaianya dan kulepas cd warna pink itu melewati kakinya.
Kubentang kakinya kesamping berlawanan, dan aku tengkurap ditengah kakinya membuat wajahku tepat diatas pantatnya.

oohh..pantat yang bulat mulus dan tonggeng menggairahkan, terlihat lubang duburnya yang bersih dan dibawahnya memek yang tembem belahan hanya segaris membuatku menelan ludah berkali-kali melihatnya.

Aku mulai menciumi dan mengenyoti bongkahan pantatnya, tanganku ikut meremas-remasnya lembut.
Lidahku mulai mengulas dan menjilati lubang duburnya, tubuh Arin tersentak kaget merasakan duburnya Aku jilati yang memang baru pertama kali kulakukan.

oohh..kak jangan oohh..aahh..itukan kotor,oohh..
Aku tidak peduli dengan erangan Arin dan terus menjilati duburnya sampai basah kuyup, bagiku dubur Arin sangat bersih dan baunya bukannya menjijikan tapi malah menggairahkan.

Kubuka belahan pantatnya dan aku mulai menekan masuk lidahku keduburnya, kukeluar masukkan lidahku sesekali kuulaskan didalam membuat Arin mencengkram erat seprei dan membenamkan wajahnya kebantal mengerang-ngerang nikmat.

Setelah puas dengan duburnya jilatanku turun kememeknya yang sudah sangat basah sekali, kujilati kelentitnya kucucuk lubangnya dan kusedot cairan yang keluar dari dalam.
Mungkin karena sudah sangat terangsang saat kumainkan duburnya, sehingga sebentar saja kumainkan memeknya membuat Arin sudah orgasme.
tubuhnya menegang dan mulutnya tak henti-hentinya mengerang.

oohh..oohh..aacchh..adek mau pipis kak..oohh..
sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..
Kusedoti cairan yang keluar dari memeknya sampai tak ada lagi yang keluar.

Kubalikan tubuhnya dan kukangkangkan kakinya menekuk keatas, kusuruh Arin memegangi lututnya agar posisinya tetap mengangkang seperti itu.

Selain nafsuku kembali memuncak dan penisku sudah berdiri mengeras lagi, hari ini aku ingin merasakan sesuatu yang lebih dari sebelumnya yaitu memasuki tubuhnya.
Arin hanya diam saja dan mengikuti apa yang aku suruh, menunggu apa yang akan aku lakukan lagi terhadap tubuhnya.

Kulihat memek tembemnya merekah bibirnya sedikit terbuka memperlihatkan daging berwarna pink kemerahan, membuatku tidak tahan untuk segera memasukinya.

Segera kugesekkan sebentar ujung penis kebelahan memeknya dan mulai kutekan-tekan masuk.

heeghh...eenghh...kak..heeengh..suara tertahan Arin saat aku mencoba memasukkan penisku kememeknya yang basah itu.

Susah sekali penisku untuk masuk, sudah hampir 10 menit penisku selalu terlepas kadang melejit keatas kadang kebawah saat kutekan.
Aku berhenti menekan dan kutempelkan ujung penisku tepat dilubang memeknya, kurasakan otot memeknya perlahan mengendur dan mengencang secara teratur.

Hmm..mungkin dengan cara ini akan berhasil, aku hanya perlu mengikuti temponya.
Kupegang pinggangnya dan saat otot memeknya mengendur kutekan kuat blees..setengah kepala penisku masuk, mengendur lagi dan bleess..kepala penisku masuk semua sampai keleher diantara kepala dan batang penisku.

aauw..aduuhh..duh..duh..eehh..sudah kak perih..aduh..adek gak kuat kak..sudahh..

Aku tidak merasa merobek sesuatu ataupun melihat darah keluar, hmm..rupanya selaput dara Arin agak kedalam, saat aku coba menekannya lagi sungguh sangat sulit untuk masuk lebih dalam lagi.
karena tidak bisa masuk lebih dalam lagi dan melihat Arin sudah sangat tersiksa merasakan perihnya, kuhentikan usahaku untuk memasukkan penisku lebih dalam lagi.

Meskipun tidak sampai seperempat dari penisku yang masuk aku sudah merasakan nikmatnya,penisku terasa disedot dan dicengkram kuat didalam memeknya.



Perlahan aku mulai menindihnya, kubelai rambutnya dan kuciumi wajahnya serta melumat bibirnya agar dapat mengurangi rasa perihnya.
Meskipun selaput daranya belum robek, tentu saja Arin merasakan perih karena lubang sekecil itu dipaksa membuka lebar menerima kepala penisku.

Setelah kurasa Arin sudah tenang dan tubuhnya tidak setegang tadi, mulai kuayunkan pinggulku naik turun mengeluar masukkan kepala penisku perlahan dan konstan.
oohh..meskipun hanya kepala penis yang keluar masuk tapi ini nikmat sekali, lebih nikmat dari pada dioral.

oohh..aahh...kak..oohh..
Arin semakin erat memelukku, mungkin sudah hilang perihnya dan diganti rasa nikmat seperti yang aku rasakan.
Aku semakin cepat mengayunkan pinggulku.

oohhh..oohh..dek..enaakk..oohh..dekk..

ii..ya..kak..oohh..terruss..kak..oohh..terruss...oohh..

ccllepp..ccllepp..ccllepp..bunyi kepala penisku keluar masuk.
semakin kupercepat genjotanku semakin nikmat kurasakan.

aahh..aacchh..oohh..kak..adik mau pipis lagi.
oohh..
Arin semakin erat memelukku, kakinya menjepit pinggangku sangat kuat tak lama kemudian tubuhnya kejang-kejang.

sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..

Muncratlah cairan hangat dari dalam memeknya membasahi kepala penisku, aku tidak peduli dan terus menggenjot secara cepat karena aku merasa sebentar lagi pejuku pun mau keluar.

oohh..ooohh..dek..kakak juga mau keluuaarrr..oohh..
Saat pejuku sudah diujung, aku langsung mencabut penisku. ploop..bunyi penisku saat kucabut.
Langsung kukangkangi tubuhnya dan kuarahkan penisku kemulutnya, Arin cepat membuka mulutnya langsung kumasukkan dan kukocok cepat.

oohh..dek..trima ini dek..oohh..telan dek..oohh..
ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..
Dua kali sudah pejuku keluar didalam mulutnya, Arin langsung menelannya dan menghisap sampai pejuku sudah tidak keluar lagi.

Kucabut penisku dari dalam mulutnya kemudian kuciumi seluruh wajahnya, Arin langsung terkapar tertidur kelelahan dengan bibir tersungging senyum kepuasan.

Kupakai celanaku kembali, kuselimuti tubuh Arin dan kukecup keningnya. Setelah itu aku keluar dari kamarnya, berpamitan sama om dan tante yang sedang nonton tv dilantai satu, segeralah aku pulang dengan langkah yang riang dan penuh kepuasan.

Sejak kejadian aku ml sama Arin meskipun tidak sampai seperempat penisku yang masuk, tapi sudah membuat kami ketagihan dan setiap ada kesempatan kami terus mengulanginya, meskipun begitu aku belum berani menembus selaput daranya, kasihan kalo sampai Arin kesakitan.

Hari ini aku merasakan udaranya sangat panas sekali, sekitar jam 1 siang aku sampai rumah kuputuskan segera mandi menyegarkan badan, setelah mandi dan hanya memakai cd saja kubaringkan tubuhku ditempat tidur dan mulai kupejamkan mata sampai kuterlelap tidur.

Belum sampai 1 jam aku tertidur, antara sadar dan tidak aku merasa geli dan nikmat diselakanganku dan rasa itu semakin lama semakin nyata. Akhirnya aku terbangun dan saat aku lihat kebawah ternyata Arin yang masih memakai seragam SMPnya sedang menjilati penisku.

Aku pura-pura masih tidur karena penasaran apa yang akan dilakukan Arin, meskipun terkadang aku hampir tidak bisa menahan geramanku dan desahanku menahan nikmat saat Arin mulai mengocok dan mengulum penisku, semakin lama penisku membesar dan sangat keras.
Sekitar 10 menitan Arin melepaskan penisku, dia berdiri dan melepaskan seragamnya. Setelah telanjang bulat dia naik lagi dan mengangkangiku diarahkannya penisku kememeknya, saat kepala penisku digesek-gesekan kebibir memeknya kurasakan sudah basah, hmm..rupanya Arin sedang horny.

Secara perlahan Arin mulai menekan pinggulnya kebawah, karena memeknya sudah sering kumasuki dan basah meskipun masih agak sulit tapi tidak sesulit pertamanya, kepala penisku mulai terbenam kedalam memeknya,dan Arin langsung menggoyang naik turun.

oohh..sssttt..aahh..oohh..
erangan Arin saat pantatnya naik turun.
ccrreep..ccllepp..ccllepp..
bunyi kepala penisku yang keluar masuk.

Sebisa mungkin aku menahan nikmat ini dan tetep berpura-pura tidur karena aku ingin Arin mengendalikan permainan, dan tidak mau mendapati Arin malu kalo aku tiba-tiba bangun.

Semakin lama Arin semakin cepat menaik turunkan pantatnya, mungkin karena rasa nikmat dan nafsu yang semakin meninggi Arin terlalu kuat menghentakkan pantatnya saat menggenjot turun.
bbrreettt...! bbblleeesss...!
aaooww..aadduuhhh...! hiks..hiks..aaduhhh..!
Arin langsung ambruk tengkurap diatas tubuhku sambil merintih dan menangis.

Aku rasakan penisku sudah masuk separuhnya, aku langsung memeluk Arin menciumi keningnya dan rambutnya, kuelus punggungnya sebisa mungkin membuatnya tenang.

"kak sakit sekali hiks..hiks.."

Aku hanya diam tetap memeluknya mencoba untuk menenangkannya, dan saat tanganku menyentuh diantara selakangan kami dijariku aku lihat darah keperawanan Arin. Pantas saja dia kesakitan selaput daranya sudah sobek, selagi aku saja merasakan sedikit ngilu dan perih dikepala penisku karena dipaksa masuk dan sangat ketatnya cengkraman memek Arin, gumamku dalam hati.

kupegang pinggulnya kutekan kebawah dan aku juga menekan pinggulku keatas, mungkin adanya darah dan juga masih ada lendir membuat penisku perlahan semakin dalam masuk kememek Arin.

bbblleeesss...! mentok sudah penisku terbenam didalam memeknya.

Arin semakin erat memelukku dan cukup keras menggigit dadaku, menahan sakit dan perih yang bertambah ketika kubenamkan penisku sampai mentok. Aku lakukan itu karena aku pikir sudah terlanjur jadi mendingan sekalian mentok biar sekali merasakan sakit.

" sudah kak jangan diterusin,sakit sekali kak " sambil masih terus menangis.
" iya sayang..tahan ya dek? " sambil kuelus punggungnya dan kuciumi rambutnya mencoba menenangkannya.

Setelah Arin cukup tenang, perlahan kubalikkan tubuh kami agar Arin berada dibawah tanpa melepas penisku.

Kuposisikan Arin terlentang dan aku duduk berjongkok dihadapanya, kulihat cukup banyak darah yang keluar disela-sela kelamin kami, bibir memek Arin yang mungil itu terbuka lebar menampung penisku yang besar dan terasa ujung penisku menyentuh rahimnya.

Penisku terasa disedot masuk dan dicengkram kuat oleh daging hangat dan lembut, oohh..nikmat sekali rasanya.


Kupegang kedua lututnya dan kukangkangkan melebar, mulai kutarik keluar penisku sampai hanya kepalanya saja yang didalam dan kutekan masuk lagi perlahan sampai mentok.
kulakukan secara teratur dan pelan saja, naik turun naik turun.

oohh..oohh..aahh..dek..oohh..nikmat sekali rasanya membuatku melayang.

Arin hanya mencengkram erat sprei,memejamkan mata dan menggigit bibir bawahnya sendiri.
Kulihat bibir memeknya ikut ketarik keluar saat kukeluarkan penisku dan ikut masuk kedalam saat penisku kumasukkan.

oohh..uuhh..kak...uuhh..oohh..Arin mulai mendesah mungkin sudah merasakan nikmatnya, mulai kutingkatkan genjotanku menambah nikmatnya persetubuhan kami.

oohh..sensasinya sungguh luar biasa merasakan nikmat sambil malihat penisku yang besar keluar masuk dilubang memeknya yang mungil.
Kulepas peganganku dilututnya, dan mulai kutindih tubuhnya dengan siku dan lututku sebagai penahan berat tubuhku agar tidak membebani Arin.

Langsung kulumat bibirnya sambil tetap kugenjot naik turun pinggulku, Arin langsung melingkarkan tanganya keleherku dan membalas lumatanku.

bblleess..bblleess...ccllepp..ccllepp..bunyi penisku keluar masuk dimemeknya.
oohh..! oohh..!kak..aacchh..!
oohh..!aahh..!dek..oohh..!
desahaan kami saling bersahutan disela lumatan bibir kami.
semakin lama kupercepat genjotanku dan Arinpun semakin erat memelukku.

Ccplook..cplook..cplook..
bunyi selakangan kami yang saling beradu.
oohh..kak adek mau pipis..ooh..
tubuh Arin menegang kaki ya menjepit erat pinggangku dan tangannya semakin erat merangkul leherku, tak lama kemudian.

sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..
Tubuh Arin mengejang-ngejang matanya membeliak dan langsung menggigit bahuku cukup keras, semprotan demi semprotan mengenai ujung penisku dan kurasakan cairan orgasmenya lebih banyak dari sebelumnya.

Kuhentikan genjotanku memberikan waktu untuk Arin menikmati orgasmenya, setelah mereda mulai kugenjot lagi semakin cepat karena akupun ingin mengejar orgasmeku sendiri.
Tubuh mungil Arin terlonjak-,,lonjak dibawahku menerima genjotanku yang sangat cepat, kurang lebih 5 menit kemudian kurasakan maniku juga akan segera meledak.

oohh..oo..dek..kakak juga mau keluarr..oohh..! semakin cepat genjotanku dan kuhujamkan sedalam-dalamnya.

ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..ccccrrrroooot..
Badanku mengejang dan pinggulku menghentak-hentak saat penisku menyemburkan isinya kedalam rahimnya, bersamaan dengan itu tubuh Arin ikut mengejang.

sssseeeerrrr..sssseeeerrrr..ssseeerr..
Mungkin karena sensasi semburan maniku kedalam rahimnya yang kencang hangat dan nikmat, membuat Arin mendapat orgasmenya yang kedua, nafas kami ngos ngosan dan tersengal-sengal.

Setelah nafas kami teratur aku mulai menarik penisku keluar, " aadduuhhh..kak jangan dicabut dulu peeriihh.." rengek Arin manja merasakan perih saat akan kucabut penisku, akhirnya kudiamkan penisku didalam dan kubalik kan tubuh kami sehingga Arin berada diatasku.
Kubelai rambutnya dan kuelus punggungnya, sampai Arin tertidur diatas tubuhku dengan penisku masih menancap dimemeknya.

No comments